Part 3

7 1 0
                                    

"Beraninya kau menjadikan Aku tawaran untuk bajingan-bajingan tadi dasar sampah kau bahkan lebih buruk dari mereka" geramnya

Aku hanya diam menyadari kesalahan lebih baik gadis ini aku tinggalkan saja 

"kalau begitu kita berpisah di sini aku tidak akan menjadi kan mu tawaran lagi  terimakasih sebelumnya" aku berjalan meninggalkan nya

Di tepi danau seorang pria paruh baya menyewakan kapal veri untuk ke seberang dengan tarif lumayan malah sedangkan uang ku tidak cukup bagaimana sekarang
tidak mungkin aku berenang menaungi sungai yang panjang nya ber mil-mil aku mencoba negosiasi dengan orang tua ini namun ia menolak
Sialan kalau begini terus pria yang di gubuk tadi  akan datang dan membunuh ku

"Biar saya yang bayar  untuk dua orang" dari belakang layal muncul menyerahkan sejumlah uang pada pria ini

"Baiklah sialahkan naik akan saya pastikan kalian sampai dengan selamat besok" pria itu tersenyum

Layla melewatiku dan naik lebih dulu ke dalam veri aku kebingungan menggapa dia  mengikuti ku? Dari mana pula ia mendapatkan uang sebanyak itu

"Soal tamparan tadi aku minta maaf tapi lain kali tolong jangan manfaatkan aku seperti wanita murahan. Soal uang itu aku dapat dari dompet pria di gubuk sebelum kita kabur" perkataan gadis ini membuat  pertanyaan di benakku terjawab

"Bukankah sudah ku bilang kita berpisah di sini?" Aku ingin tahu alasan nya mengikuti

"Hey anak muda kau ingin naik atau tidak?" pria pemilik veri berteriak karena menunggu terlalu lama

"Aku ikut karena ingin saja" mendengar alasan gadis itu aku langsung naik ke atas perahu dan duduk di samping nya

Di tengah perjalanan aku makan sebuah roti  sedang layla menatap dengan liur yang hampir menentes kasian sekali dia aku mengambil sebungkus roti lagi di dalam tas untuknya
sepanjang malam aku terjaga  mengawasi pria yang membawa kami takutnya ia  mencuri barang ataupun senjata yang ku bawa. akhirnya kami tibah di seberang danau menjelang subuh 

layla  langsung bagun dan membasuh wajah dengan air danau yang dingin setelah turun kami melanjutkan perjalanan dengan mendaki sebuah bukit air yang ku bawa sudah habis begitu juga makanan kalau untuk pribadi makanan ini mungkin bertahan seminggu tapi karena ada Layla aku tak bisa menghemat dari atas bukit kami melihat sebuah kota yang lumayan ramai

"Layla apa uang mu masih ada?"

"Ia"  gadis itu menunjuk kantong yang penuh dengan uang

"Banyak sekali... bagaimana kalau kita pake untuk beli makanan dan menginap semalam di desa ini?"

"baiklah" ia menyetujui

Kami pun mencari toko terdekat di kota itu memborong untuk air dan makanan instan yang banyak setelah  cukup kami beralih ke penginapan untuk beristirahat

"Baiklah dua kamar pesanan anda telah siap ini kuncinya " reseppsionis memberiku dua buah kunci

"Tidak kami butuh satu kamar saja" tukas layla berdiri di
sampingku

Mendengar ucapannya aku terkejut apa maksud gadis ini? mengapa ia ingin sekamar dengan ku?
Hmm.. Apa ia punya niat tertentu

Mencurigakan

"jangan berpikir yang macam-macam aku hanya ingin memastikan kau tidak kabur dan meninggalkan ku sendiri di tempat ini" bisik Layla di telinga

Aku tak habis pikir beraninya dia mengangap ku begitu
Sebaiknya aku diam kali inj

"Baiklah nona" resepsionis  tadi tersenyum menggoda ke arah ku

Apa-apaan ini perasaan ku semakin tidak enak saja

How To Survive (End) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang