Part 14
Leon pov
tatapan kosong layla membuatku semakin tak berniat mengajaknya bicara, setelah menyeret gadis itu keluar dari ruang strategi ia hanya diam hampir 2 jam tak berbicara,
aku paham perasaan gadis ini ia sedang kehilangan orang terdekat, aku pun pernah mengalaminya, cara yang baik saat ini adalah terus menemaninya, di sisi lain aku juga menyesal semua ini salahku jika dari awal aku tak membawanya kesini pasti ia tak akan mengalami nasib kehilangan seorang sabahat.
arghh Leon kau memang pembawa sial kau sungguh tak pantas untuk Layla
"Aku pergi sebentar" ujarku bernjak keluar dari kamarnya
Lengan ku di tahan
"Jangan tinggalkan aku" lirih Layla
Gadis itu menatapku masih dengan air mata yang mengalir Hatiku seakan teriris melihatnya begini aku langsung memeluknya erat
"Maafkan aku Layla semua ini salah ku" ujarku mengeratkan pelukan
Ia menumpahkan kesedihan nya
Menurut ku lebih baik begini, menangis tanpa suara lebih menyakitkan aku sedikit legaketukan di depan pintu membuatnya langsung melepasku, ternyata seseorang mengantar makan siang untuk kami
"Makan dulu kau butuh tenaga" bujukku padanya
Aku menemaninya makan, masih dalam keheningan sepertinya gadis ini sangat merasa kehilangan kehilangan
"Kita harus menemui komandan Jack"
Sore itu setelah menunggu sekian lama akhinya Layla bersuara, aku hanya mengangguk dan mengikuti langkahnya dari belakang, dua orang prajurut menahan kami saat ingin masuk menemui si komandan dalam ruang strategi
"Minggir aku tidak akan melukai kesayangan kalian" ujarku meyakinkan
Mereka langsung mundur dan membiarkan kami masuk
Jack menatap Layla, pandangan itu sulit di artikan
Ruangan yang tadinya begitu ramai kini bisu
"Kalian berdua ikut dalam misi ini, aku sudah mempertimbangkannya silahkan balas dendam nona"
"Saya tidak setuju dengan keputusan itu komandan, biarkan saya mengantikan posisi Layla" aku tak terima
Si tua ini benar-benar menjengkelkan beraninya ia mengambil keputusan tanpa bertanya lebih dulu kepada kami? Dia pikir dia siapa? Aku sedari tadi diam karena tak mau Layla terkena imbas akibat ulahku lagi
Tapi, kali ini dia sudah keterlaluan berani sekali memberikan misi kepada orang yang sedang merasa kehilang dengan berlandaskan kata balas dendam?Dia pikir Layla robot ?
"Kau tidak punya hak membantah anak muda, well semua ini tergantung Layla kalau dia mau aku sangat senang kalau menolak kalian harus angkat kaki dari tempat ini"
"Itu bukan pilihan itu ancaman bagaimana bisa seorang komandan melakukan ini? Jangan terima Layla tak apa jika kita meninggalkan tempat ini " aku membujuk Layla namun gadis itu meraih tanganku
"Baiklah aku terima misi ini"jawab Layla di hadapan Jack kemudian keluar dari ruangan itu
Aku tak percaya gadis ini menentukan pilihan yang salah, aku tak ingin dia terluka atau pun bernasib sama dengan teman nya, memang dalam misi ini bukan hanya kami berdua banyak agen profesional yang terlibat di dalamnya, namun kondisinya sekarang tidak stabil, ia masih berduka aku takut hal itu mempengaruhinya nanti
"Jangan kwawatir aku pasti bisa melakukannya lagi pula aku percaya kamu akan selalu melindungiku Leon" kalimat itu sedikit menenangkanku
Kami bersiap menjalakan misi dengan tugas masing masing personil yang di berikan oleh penyusun strategi
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Survive (End) Tahap Revisi
Fantasy17+ leon seorang pria muda berusaha untuk hidup di tengah dunia yang semakin mengerikan ia bertemu seorang gadis aneh menambah beban hidupnya baca aja dulu😊