Part 11

4 1 0
                                    

Out of pov


Layla jatuh pingsan di bawah pohon besar
lokasi gadis itu cukup jauh dari pemukiman warga





"Mengapa kau kesini Ronald?" seorang pria berbadan kekar menatap lawan bicaranya masam

"Oh Fredik aku hanya berkunjung" ujar Ronald tersenyum lebar

"Terakhir kali kau datang pisau kesayangan ku hilang apa kali ini akan sama?" pria kekar itu menodongkan  pistol di pelipis ronald

"Hei jangan serius begitu... aku mengaku  dulu memang aku yang mengambilnya sekarang aku datang ingin menebus"

"Menebusnya? Hahaha jangan bercanda kau kira semudah itu ?" tawa pria  tadi menggema di seluruh ruangan

"Bagaimana dengan organ dalam manusia" Ronald terseyum miring

"Organ dalam? Jangan main-main kau tahu betapa berharganya itu di kota kami?"

"Putuskan sekarang Fredik apa kau mau? Dengan syarat setelah di jual hasilnya kau bagi dua dengan ku" ucapan Ronald membuat pria di hadapannya berfikir sejenak dan menganguk

"Baiklah... aku bawakan paket kita besok pagi" Ronald berbalik ingin pergi namun di hadang pria tadi

"Apa aku bisa mempercayaimu?" Fredik menatapnya was –was

"Nyawaku jaminnanya!"

Ronald segera pergi dari toko tadi
ia tak sabar menemui Layla

Malam ini ia akan mengahabisi gadis itu . Bayangkan  jumlah uang yang akan dia dapat dari organisasi dan Fredik jika rencana ini berhasil

"keuntungan ganda
Aku datang" ujarnya saat menyetir

sampai di rumah ia masuk 
menuju ke dapur Ronald berencana meracuni Layla lewat minuman agar gadis itu mati dengan tenang

saat membuka pintu kamar
ia tak menemukan Layla tapi jejak darah tak beraturan di atas lantai

Ronald geram pria itu melempar gelas kaca di tangannya ke arah tembok hingga hancur berkeping

"Beraninya kau melarikan diri"
Ia mengikutu jejak darah Layla dan berakhir di rumah Leon

Tanpa basa basi Ronald langsung masuk mengejutkan Leon yang tengah mengunyah jagung bakar

"Hei apa hobi kalian berdua menggangu ketenangan ku?" Leon tak terima

"Di mana kau menyembunyikan Layla?" Ronald menodongknan pisau

"Layla? Tadi dia kesini tapi aku mengusirnya. cepat kejar
mungkin belum jauh" ujar Leon jujur
Bukan karena ia takut dengan ancaman Ronald  ia hanya menikmati momen ini

rahang Ronald mengeras pria itu meninggalkan Leon yang menatapnya dari belakang dengan senyum misterius

sepertinya Layla akan mati sebentar lagi

Hawa dingin tak mematahkan langkah pria yang berjalan penuh amarah
ia mencari Layla di sepanjang jalan namun tak menemukannya
jika malam ini Ronald tak berhasil menghabisi nyawa gadis itu maka ia yang akan terancam pria itu makin frustasi saat salju turun menutupi  jejak yang ada di jalanan





leon pov

aku mengikuti Ronald dari belakang

jangan salah paham
aku hanya ingin menyaksikan saat terakhir Layla

di mana pula gadis itu bersembunyi?
Sudah jauh dari pemukiman tapi batang hidungnya tak terlihat sedikitpun

Tadi kondisinya sedang sekarat apa ia sudah mati?

How To Survive (End) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang