Happy Reading°v°
***Leona Pov
"Gak sayang nyawa!" sentak ku kesal, bagaimana tidak. Gadis ini, iya gadis ini. Jiwa pemilik asli tubuh ini benar-benar membuatku meradang seketika, dia dengan pikiran bodohnya mengikuti kekasihnya yang jelas-jelas sudah beberapa kali terpergok tengah bermesraan dengan Sahabat yang disangkanya baik tapi ini.
Astaga, ayo tarik nafas dan keluarkan dengan perlahan. Jangan sampai kamu lepas kendali dengan menghancurkan semua barang yang ada di ruangan ini.
"Cata jangan berteriak, untung saja kakek tidak memiliki riwayat penyakit jantung." Suara serak itu menginterupsi ku dari lamunan umpatan-umpatan yang ku layangkan ke Jiwa asli pemilik tubuh ini.
Aku menoleh ke asal suara, dan pojok sana Pria tua tengah membaca koran dengan cangkir yang entah berisi apa berada disampingnya diatas sebuah meja kaca.
Ah...aku kenal Pria tua ini, dia adalah Reandra-kakek dari pemilik asli tubuh ini.
Aku yang awalnya menatap Kakek Rea datar langsung merubah mimik wajah sedih. Bagaimana pun juga aku hanya menumpang ditubuh ini dan harusnya aku tak berbuat banyak masalah dengan tubuh ini.
Namun tak sesuai ekspetasi ku yang membayangkan Kakek Rea memperlakukan ku dengan lembut, karena Tubuh ini mengalami kecelakaan saat pendakian. Tapi saat aku menoleh Kakek Rea juga menatapku dengan pandangan datar namun tak menutupi banyak emosi rasa khawatir salah satunya terbaca jelas dimatanya.
Ck, apa bedanya dia dengan Kakek ku. Lihat ekspresi mereka hampir sama walau harus ku akui Kakek ku masih terlihat sehat dan tentu sedikit keriput karna dipaksa nenek ku untuk perawatan diri.
"Kamu ini menyusahkan Kami, harusnya kamu bersyukur kami mau menampung kamu disini." Cecar Nya.
Aku hanya diam mendengarkan Kakek Rea memarahiku habis-habisan tapi walaupun begitu dari ingatan pemilik tubuh asli Kakek Rea tak pernah sekalipun ringan tangan.
Note: ringan tangan (suka memukul)
"Kamu beruntung bisa hidup enak sama kami, lihat kembaran kamu mana ada dia hidup enak. Yang ada dia kerja sambil sekolah." Kakek Rea masih sibuk mencecar ku, dan kalian tahu. Aku hanya menganggap itu angin lalu, you know lah masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Tapi tunggu, Kembaran?
Kembaran?
Kem-Ceta! Astaga aku baru ingat Cata memiliki kembaran, kenapa aku bisa lupa.
Walaupun hanya membaca satu kali, aku ingat semua adegan dan seluruh pemain didalam novel itu. Ingatanku sangat kuat, karena itu aku mampu mengingat hal walaupun itu ingatan lama sekalipun.
Aku mendongak, menatap Kakek Rea yang juga menatapku khawatir kali ini tak ditutup-tutupi.
"Apa Kakek terlalu keras padamu?" tanya Kakek Rea, tak menutupi rasa khawatir diwajahnya dan nadanya.
Aku tersenyum geli, terlihat jelas sekali jika Kakek Rea masih peduli kepada Cucu sialannya ini. Padahal aku dengan jelas melihat ingatan dari pemilik tubuh asli ini bahwa dia adalah orang yang buruk dalam style maupun sifatnya yang Arogan, egois dan mudah ditipu. Tapi aku harus mau tidak mau memuji nya karena bagaimana pun jeleknya sifat dan style nya dia juga penyuka Laki-laki tampan, terbukti dengan wajah kekasihnya yang harus ku akui benar-benar tampan. Namun Tampan tak menjamin kebahagian bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Antagonis Twins
Science Fiction-Up sesuai Mood- sumpah ceritanya ga nyambung (sebelumnya) wkwk Sip lah sekali Mood pas Up bisa sampai Lebih dari satu:v Warning, cerita ini hanya sebatas fiksi belaka bila ada kesamaan dalam cerita orang mohon maaf karena cerita ini memang terinsp...