12||Mulai Sekolah 1

3.8K 487 9
                                    

Vote cantik, ganteng jangan lupa ya. Gak pikun kan?

Happy reading ILY

°°°

Hari ini Leona akan berangkat ke sekolah barunya, tadi malam Reandra menguji akademik dan non akademik nya sekali lagi untuk memastikan bahwa dirinya pantas bersekolah disana tanpa embel-embel bantuan orang dalam. Dan gocha.

Ini Leona, yang sangat jenius diberbagai bidang. Jadi mudah untuknya mengerjakan soal anak SMA seperti itu, Leona lulus uji dengan nilai yang tinggi membuat Reandra, Ceta dan Rania menatap dirinya tak percaya.

Leona siap dengan seragam yang berbeda dengan seragam SMA biasa, ini seperti seragam sekolah milik Dhea waktu bocah itu menjadi salah satu murid pertukaran disana.

Bicara soal Dhea, Leona jadi berpikir. Apakah Dhea sanggup mengambil alih perusahaan besar miliknya, bagaimana pun juga Leona sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari pasal surat wasiat.

Leona menulis disana, bahwa setengah kekayaannya diberikan kepada Dhea. Dan setengahnya lagi diserahkannya untuk dibagikan sebagai sumbangan panti asuhan di seluruh dunia, Leona yakin itu cukup. Mengingat kerajaan bisnis miliknya berada diperingkat satu dunia.

"Cat? Udah selesai?" Suara Ceta datang dari arah pintu, gadis itu menyembulkan kepalanya di celah pintu.

Leona melirik sekilas lalu meraih tasnya yang berada di depan kaca rias, setelah itu baru berlalu keluar kamar diikuti Ceta yang tadi menunggu didepan pintu.

"Call me Cata! C-A-T-A, Lo manggil gue Cat Lo kira gue kucing!" Sewot Leona membuat Ceta meringis meminta maaf.

"Iya, Cata." Ulang Ceta sambil tersenyum manis yang sayang jatuhnya malah creepy.

"Stay kalem, senyum Lo nakutin." Setelah mengatakan itu Leona berlalu, meninggalkan Ceta yang mematung sambil meraba-raba pipinya yang tirus.

Inilah perbedaan diantara dua sejoli itu, yang satu berpipi tirus berbeda dengan yang satu berpipi chubby tapi sayang dulunya tertutup riasan berat dan tebal.

"Takut ih, yaudah Ceta entar jangan senyum! Nakutin." Nah ini, udah sering kena usil kembarannya tapi masih percaya-percaya saja. Dasar polos.

"Good pagi." Sapa Leona tak sinkron.

"Too honey."

"Too." Singkat, padat dan jelas. Reandra membatin yang penting jawab.

"Good morning, buka good pagi." Koreksi Ceta yang sudah duduk anteng disamping kursi milik Leona.

Leona mendengus.
"Ya biarin, mulut-mulut siapa?"

"Kamu."

"Yaudah berarti terserah dong, gue mau ngomong apa." Mendengar kata-kata skatmat yang bernada menyebalkan dari kembarannya membuat Ceta mencebikkan mulutnya kesal.

Rania yang melihat itu hanya menggeleng maklum, kini Ia tahu sifat-sifat cucunya. Yang satu tukang usil dan bermulut tajam, tak sinkron dengan wajahnya yang polos didukung pipi chubby yang hampir tumpah itu. Sedangkan yang satu, Dewasa cocok menjadi Kakak tapi selalu termakan ucapan-ucapan menyesatkan Cata, kembarannya. Wajahnya kalem tapi sifatnya polos.

My Antagonis TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang