Hai guys, Lev mau bilang. Makasih banget buat kalian yang mau ngedukung cerita amburadul karya Levriz ini hehe.
Eh eh btw Lev mau ngepublish cerita baru, tapi takutnya gak ada yg ngevote😂aduh udh insecure duluan.
Cerita nya tuh tentang transmigrasi juga. Judulnya kec bocorin 'FIGURAN UWU' gak antagonis lagi hehe Lev mo nyoba yg figuran juga.
Tinggal publish sih ada dua bab soalnya prolog, bab 1 sama bab 2.
Jujur cerita yg 'FIGURAN UWU' ini cerita yg bikin nguras otak Lev banget. Jujur dah.
Jadi takutnya Lev udah susah-susah nguras muter otak cari kata cari inspirasi sampe muter-muter rumah ehh malah kotong GK ke vote.
Jadi Lev info in dulu hehe. Siapa tahu ada yang suka.
Lev kasih spoiler nya oke!
_______
Alegra Viana Mukti, gadis cantik yang kini sedang rebahan dikasur bergambar Doraemon itu sedang misuh-misuh karena membawa sebuah novel dengan judul 'My Posesive Boyfriend' karya sahabatnya.
"Si Kia buat Novel alay amat."
"Bagusnya tuh si antogonis yang jadi tokoh utamanya! Udah cantik, pemberani gak lemah, tenaganya kuli lagi! Lah ini? Sok lemah, jangan salahin Amara dong kalo dia bully si Ana, orang dia nya aja lemah gitu."
"Muka sok polos, udah lemah lagi. Definisi gampang ditindah cih menjijikan!" Lanjutnya sembari berdecih sinis.
Jika saja Sahabatnya itu tak memaksa dirinya untuk membeli novel abal-abal ini, mungkin Alegra tak akan sejujur ini dengan menyebut novel abal-abal.
"Pedes amat neng mulutnya." Sebuah suara menginterupsi Alegra dari acara misuh-misuh nya, gadis itu menoleh dan menemukan sahabatnya. Si penulis novel bersandar dengan membawa kresek hitam yang entah isinya apa.
"Ini tuh namanya jujur!" Ketus Alegra kesal, jika tak bisa melampiaskannya kepada Ana. Dilimpahkan kepada sang penulis pun Sabi lah.
Vivian Arasya Niken, sahabat Alegra dari kecil. terkekeh kecil mendengar suara ketus sahabat bermulut boncabe nya itu.
"Iya jujur, sampai jleb ketulang." Sambung Vivian sambil menaruh tangannya didada seakan sakit hati.
"Drama." Ucap Alegra singkat tanpa menoleh, sibuk dengan kalimat-kalimat yang tertulis dalam novel.
Vivian mendengus lalu berjalan mendekat dan duduk disamping Alegra, tak lupa seorang wanita baya yang memakai daster mengikuti dari belakang.
"Taruh dinakas bik piringnya." Ucap Vivian sambil menunjuk nakas yang berada disamping tempat tidur Alegra.
Bi Siti, sang ART milik keluarga Alegra itu keluar setelah menaruh piring yang sahabat anak majikannya suruhkan. Tatapan Vivian berganti menatap Alegra yang masih mendalami alur novel buatannya, Ia mendengus melihat itu. Katanya tak suka, katanya abal-abal kok dibaca, dasar manusia.
"Al makan, gue bawain nasi Padang." Masih diam, Alegra tak menjawab sampai Vivian mendengus mengerti kejanggalan nya.
"Dua bungkus you sebungkus me." Tepat sekali, Bocah itu langsung menoleh dan melempar novel nya asal. Dalam hati Vivian meratapi novel itu yang berakhir mengenaskan dilantai.
"Makasih Ara cantik." Ucap Alegra manis, saking manisnya Vivian sampai ingin muntah. Oke canda.
"Hm, makan. Gak habis gue sita tuh novel." Ancam Vivian lalu memakan makanannya.
"Sok ambil, toh gue udah selesai baca." Jawab Alegra santai. Vivian langsung menatap Alegra kaget.
"Serius udah? Lo baru beli tadi loh!" Tanya Vivian tak percaya, bagaimana tidak. Alegra baru membelinya sepulang mereka sekolah tadi. Lebih tepatnya Dua jam lalu.
Alegra mengangguk yakin, dengan mulut penuh gadis itu menjawab.
"Heem, udah dua kali malah gue baca ulang. Uhuk-uhuk-uhuk, minum njir." Vivian menepuk kepalanya keras, lalu mengaduh. Astaga Ia lupa membawa minum.Vivian yang melihat wajah merah Alegra segera berlari Kebawah setelah menaruh piring yang berada di pangkuannya ke atas nakas.
Mungkin itu memerlukan beberapa menit, kamar Alegra berada dilantai dua. Sedangkan dapur berada dilantai dasar, memikirkan itu Vivian dengan bodohnya bukannya langsung mengambil air malah berteriak memanggil nama Bik Siti.
"Ya Allah temen gue goblok banget..." Dan Bruk.
Alegra tak sadarkan diri dengan wajah memerah.
Tapi ada yang aneh, Novel yang semula berada di beberapa lembar menutup lalu terbuka lagi kembali ke lembar pertama.
Setelah itu hening seolah tak terjadi apa-apa, meninggalkan Alegra yang menghembuskan nafas terakhirnya disana.
______
Btw itu prolog hehe. Kalo mau lanjoot komen ya! Satu dukungan kalian udah banget buat Lev bahagian hihihi
Bye bye jumpa lagi di up entar malem 👏👏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Antagonis Twins
Science Fiction-Up sesuai Mood- sumpah ceritanya ga nyambung (sebelumnya) wkwk Sip lah sekali Mood pas Up bisa sampai Lebih dari satu:v Warning, cerita ini hanya sebatas fiksi belaka bila ada kesamaan dalam cerita orang mohon maaf karena cerita ini memang terinsp...