13||Ceta dibully?

4.4K 716 220
                                    

Happy reading ILY.

°°°

"Maaf gue mau tanya." Leona mencegat salah satu siswi yang kebetulan lewat didepannya, kini Leona berada di sebuah tangga yang entah menuju kemana.

Siswi itu bukannya menjawab, tapi malah menatap Leona dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai.

Seketika Leona menatap nya datar, apa-apaan tatapan menilai itu? Kalah saing Lo dari gue?! Batinnya sewot. Tapi tak sinkron dengan wajahnya yang tak menampilkan ekspresi apapun.

"Lo murid baru yang lagu booming itu?" Bukannya menjawab pertanyaannya siswi itu malah menanyai balik.

Alis Leona terangkat sebelah, kesan cuek terlihat diwajahnya. Apa katanya tadi? Booming? Leona mah bodoamat dirinya cantik kok ya gak kaget lagi kalo bakal jadi most wanted girl disini.

"Skip pertanyaan itu, ruang kepala sekolah dimana?" Tanya Leona langsung.

Siswi itu menatapnya sebentar lalu mengangguk-angguk kan kepalanya seperti anak anjing. Gak.

"Lo ikutin aja lorong itu, ruang kepala sekolah ada dipojok Sono. Tapi kalo Lo lurus kesini, disitu Rooftop." Jelas Siswi itu, tangannya menunjuk lorong dibawah tangga yang sekarang mereka naiki, lalu menunjuk ujung lorong yang tak terlihat. Setelah itu menjelaskan bahwa jika Ia ingin ke meneruskan menaiki tangga, dirinya akan menemukan Rooftop.

Leona mengangguk tanpa senyum.
"Thanks, gue kesana dulu." Pamit nya hendak pergi, tapi sebelum itu. Siswi yang entah bernama siapa, Leona tak tahu dan tak mau tahu. Karena siswi itu tak memakai Nama tag, menahannya.

"Eh, tunggu!"

Tanpa menjawab, Leona hanya menoleh dengan mengangkat satu alisnya yang berarti 'Apa?'

"Gue cuma mau nanya sih, Lo—ada hubungan apa sama si udik?" Tanya Siswi itu penasaran.

Leona tersenyum miring, saat mendengar kembarannya dipanggil 'Udik'

"Sekedar informasi, yang Lo panggil udik itu kembaran gue." Ucap Leona pada akhirnya, lalu pergi dari sana. Meninggalkan Siswi itu yang mematung.

Seperti yang Siswi itu arahkan, Leona berjalan mengikuti lorong. Tapi...kenapa sepi sekali.

Dan tak lama Leona tiba di sebuah pintu usang, mengangkat alisnya sebelah. Dengan kesal Leona menendang pintu yang Ia yakini didalamnya adalah gudang, sial dirinya tertipu bocah!

"WOY SIAPA ITU?!" seruan ngegas itu berasal dari dalam, ternyata ada orang. Batin Leona mendengus.

Tapi matanya memancarkan raut terkejut kala melihat Ceta dengan keadaan mengenaskan disana, bagaimana tidak? Baju yang sudah compang-camping sana-sini, lalu pandangannya memindai tubuh Ceta menyeluruh. Banyak pecahan telur dan Tepung di sana, Sialan siapa yang berani melakukan hal menjijikan seperti ini!

Leona berjalan mendekat, tanpa menoleh kearah orang-orang yang menatapnya juga.

Sedangkan Ceta, gadis itu sudah menahan malu dan jijik ditubuhnya. Jika mereka yang melihat karena sudah terbiasa membully nya Ia terima, tapi ketika Cata. Kembarannya ikut melihat apa yang mereka lakukan padanya, sungguh Ceta tak terima. Harga dirinya seperti diinjak walau itu sudah lama, tapi entah kenapa. Tapi sekarang berbeda! Yang didepan nya, yang memandang nya tajam itu adalah adik sekaligus kembarannya!

My Antagonis TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang