03. Sang Pemuda

699 112 0
                                    

Dihalaman istana. Seorang lelaki telah dibawa kehadapan Raja Kinkira.
Dilihat dari fisiknya ia berasal dari Kerajaan Karina. Kerajaan wilayah timur.

Dengan surai putih keabu-abuan, mata berwarna silver dengan pandangan agak redup. Kulitnya yang berwarna gandum terlihat agak gemetar. Pakaian yang ia kenakan juga masih berasal dari Kerajaannya. Tipis dan agak terbuka.

Wajah cantiknya seakan menghipnotis banyak orang. Terutama bagi Rakina. Wajah yang begitu membuatnya tenang, tapi rasa penasaran semakin menguat didalam dirinya.

"Haki, bawa dia kedalam dan pastikan semuanya baik-baik saja."

"Sesuai perintah anda Yang Mulia."

Haki menundukkan kepalanya dan membawa lelaki tadi seorang diri masuk kedalam suatu ruangan di istana.

Pemuda itu mengedarkan pandangannya. Merasa agak bingung dengan semua hal mengenai istana Kinkira.

Haki menempatkan sang pemuda didalam sebuah kamar. Haki juga menyiapkan handuk dan pakaian tebal yang lebih hangat.

Sang pemuda hanya menatap Haki dengan pandangan 'Semua ini untukku?'

Dibalas anggukan dari Haki sambil tersenyum. Entah kenapa tapi Haki merasa bahwa pemuda ini adalah seseorang yang cocok untuk Rakina.

Haki membantu sang pemuda untuk menyeka tubuhnya dengan handuk hangat dan memakaikan pakaiannya

Wajah pemuda itu sangat memerah saat Haki menyeka tubuhnya. Tapi dengan cepat Haki mengakui kalau dirinya juga omega.

"Jangan gemetaran begitu, aku ini juga omega. Aku juga merasa malu saat melihat tubuh orang lain."

Sang pemuda menatap Haki dengan pandangan tidak percaya.

"Ma--maaf..."

"Tidak masalah, pasti sangat dingin mengenakan pakaian tipis diwilayah kami, ahaha... Kau sangat kuat."

Meski baru bertemu tampaknya para omega memiliki ikatan batin yang kuat. Haki dan pemuda itu terlihat sangat akrab walau hanya obrolan-obrolan kecil.

Setelah selesai berpakaian, Haki mengajak pemuda itu untuk menemui Rakina.

Sang pemuda tak bergerak dari tempatnya. Ia merasa takut dengan menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, kau merasa takut karena luka permanen di wajahnya?"

Dibalas anggukan oleh sang pemuda.

"Bukankah ada pepatah mengatakan 'jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja' kan? Hal itu sebenarnya juga berlaku bagi Raja kami."

Mendengar hal itu, dengan ragu-ragu sang pemuda ikut dengan Haki untuk menemui Rakina di ruangan khusus.

Beauty Omega For Beast AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang