Beauty Omega For Beast Alpha

10. Mengasuh

Setelah kembali dari pertemuan pertama Kiana. Ia menggendong anak yang terus ia bawa sampai masuk kedalam istana.

Kiana membaringkan tubuh mungil anak itu diatas kasur. Si kecil sudah tertidur sepanjang perjalanan kembali ke istana.

Kini Kiana merasa khawatir, ia ragu kalau Raja Kinkira akan mengizinkannya untuk mengasuh seorang anak. Apalagi Kiana sendiri kini sedang menjadi seorang Lylli.

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu memecahkan lamunan Kiana. Ia lekas membukanya dan mendapati Rakina disana. Kiana sangat terkejut.

"Maaf membuatmu terkejut, boleh aku masuk?"

Kiana keringat dingin. Ia takut Rakina akan memarahinya kalau melihat anak kecil yang ia bawa, tapi disisi lain Kiana juga tidak bisa membiarkan Rakina berdiri diluar kamarnya.

Dengan segera Kiana membuka lebar pintunya dan mempersilahkan Rakina untuk masuk.

Rakina melihat ranjang milik Kiana yang kini sedang ditiduri oleh seseorang. Rakina menghampirinya dan melihat anak itu.

"Maaf atas kelancangan saya yang telah mem--"

"Tidak apa-apa, kalau anak ini bisa membuatmu merasa nyaman maka jadilah ibu asuhnya. Aku tidak keberatan."

Rakina memotong kata-kata Kiana dan mengelus kepala anak itu. Bocah laki-laki omega. Begitulah yang diketahui Rakina sebagai alpha dominan. Mudah mengetahui second gender seseorang.

"Terima kasih."

Kiana mengucapkannya sambil tersipu. Wajahnya terlihat cerah dan senyuman menghiasi bibir mungilnya. Membuat Rakina ingin menyerangnya. Tapi ia tahan karena tidak mau membuat Kiana membencinya.

"Tidak masalah. Kalau anak ini sudah bangun, tanyakan namanya aku ingin mendaftarkan namanya dalam daftar omega penghuni istana."

"Aku mengerti. Terima kasih banyak Yang Mulia."

"Rakina.... Panggil aku Rakina."

Kiana menatap Rakina dengan penuh rasa terkejut. 'Rakina' seperti nama yang pernah dikenal Kiana.

"Raki--na... Terima kasih."

Hati Rakina kini merasa senang. Mungkin karena namanya baru saja disebut oleh omega yang ia sukai.