16. Hukuman

545 76 1
                                    

Saat sarapan.

Rakina memanggil Haki dan juga Leith (kekasih Haki) untuk sarapan bersama.

Awalnya Leith menolak dengan sopan karena merasa tidak pantas duduk bersama Raja Kinkira. Tapi Haki mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

Saat sarapan, tidak ada seorangpun yang berbicara. Hanya sibuk dengan makanan mereka masing-masing.

Setelah selesai makan. Rakina membuka awal pembicaraannya.

"Saat bulan purnama berikutnya. Aku akan menikahkan kalian."

Leith yang sedang minum tiba-tiba tersedak. Sedangkan Haki, wajahnya sudah sangat merah.

Kiana dan Raki yang melihat ekspresi keduanya hanya tertawa.

"Ya--yang Mulia... Apa aku--maksudku apa yang anda katakan? Bulan purnama berikutnya?"

Leith bertanya.

"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?"

"Ti--tidak... Hanya saja, Lylli Kiana sendiri sedang merayu Yang Mulia. Jadi bagaimana saya dan Haki bisa menikah lebih dulu?"

Kini wajah Kiana memerah. Ia menunduk untuk menyembunyikan rona di wajahnya.

Haki yang menyadari suatu hal kini menatap Raki. Raki sendiri tidak mengerti, jadi dia hanya tersenyum.

"Jangan pikirkan aku, usahaku untuk merayu Yang Mulia itu tidak usah dipikirkan.... Kalian boleh menikah lebih dulu kalau Yang Mulia sudah mengizinkannya."

Kata Kiana.

"Kalau begitu, apa Lylli Kiana dan Yang Mulia sudah saling menyukai?"

Tanya Haki ambil tersenyum.

Raki yang mendengar kata 'suka' langsung bersemangat.

"Benarkah? Mama suka Papa? Raki bisa dapat adik? Rencana Haki berhasil... Raki senang."

Hening.

Keheningan datang begitu Raki bicara.

Haki sendiri tengah merutuki kesialannya karena omega kecil itu ternyata sulit menahan diri untuk tidak bicara.

"Jadi kalian sengaja membawa Raki?"

Tanya Kiana.

Dengan cepat Raki menutup mulutnya. Menatap Haki dengan tatapan sedih.

"Raki yang mau Mama... Jangan marahi Haki dan Lei."

Pinta Raki.

Rakina hanya terkekeh mendengar pernyataan Raki untuk mengampuni sepasang kekasih dihadapannya ini.

"Aku akan memberi kalian berdua hukuman, Haki dan Leith. Hukumannya adalah jangan kembali bekerja sebelum penikahan kalian diberlangsungkan saat bulan purnama berikutnya."

Semuanya terdiam. Hukuman macam apa itu? Tidak mengizinkan bekerja sampai hari pernikahan?

Kiana menatap Rakina sambil tersenyum. Rupanya Kiana mulai menyukai Rakina.

"Hiks! Maafkan Raki... Raki nakal, huwaaaa!"

Raki menangis mendengar hukuman yang diberikan kepada Haki dan Leith.

"Tuan Muda, tidak perlu sedih. Tidak bekerja bukan berarti kita tidak bisa bermainkan? Yang Mulia cuma tidak memperbolehkanku bekerja bukan bermain dengan anda."

"Aku selalu menyukai pikiranmu yang jernih Leith. Begitu cemerlang."

"Terima kasih Yang Mulia."

Raki sudah tidak menangis lagi. Kini ia pergi bersama Leith untuk bermain. Seperti babysitter, huh?

Haki sendiri memilih untuk menemani Kiana karena Rakina terus menggodanya sampai Kiana merasa malu.

Kinkira seperti benar-benar diberikan berkah dari Tuhan.

Beauty Omega For Beast AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang