19. Kejutan Tak Terduga

419 67 0
                                    

Perayaan besar-besaran diadakan di Alun-alun kota.

Negara dan rakyat bersuka cita menyambut hari kelahiran raja dan anak angkat raja yang begitu mereka cintai.

.
.
Kiana yang baru saja mendapatkan kabar mendadak mengenai hari ulang tahun Raki yang ternyata sama dengan Rakina langsung pergi kedapur istana dan meminta izin kepada kepala koki untuk membuat kudapan.

Awalnya sang kepala koki menolak dengan halus lantaran Kiana merupakan Lylli terhormat yang tidak seharusnya berada di dapur, akan tetapi Kiana terus memaksa dan mengatakan kalau kudapan yang akan ia buat adalah untuk Raki dan juga Rakina.

Meski keahlian Kiana tidaklah banyak maupun menonjol dari beberapa sisi tetapi Kiana cukup mahir mengelola berbagai jenis makanan dari berbagai negara.

Kiana membuat beberapa camilan yang tidak terlalu manis dari keempat negara.

Diantaranya ada Jhek, mirip manisan agar-agar yang merupakan camilan khas wilayah timur, Kerajaan Kirana.

Sweet Roséla, puding susu dengan selai mawar yang hanya disajikan untuk bangsawan di wilayah barat, Kerajaan Vatsisca.

Coolyt, campuran buah-buahan segar dengan Sabaten yaitu buah khas wilayah selatan, Kerajaan Ostlan.

Yang terakhir Kiana membuat kudapan dari Kerajaan Kinkira, sup hangat berbahan dasar jagung yang manis, Kornny.

Kepala koki yang melihat Kiana memasak kudapan-kudapan itu begitu kagum dan terus memujinya. Menurutnya Kiana memang layak menjadi pendamping Raja Kinkira karena pengetahuannya mengenai bidang pangan.

Mendengar pujian berlebihan dari kepala koki, Kiana hanya tersenyum dan canggung tentunya.

Saat Kiana bersiap ingin membawa kudapan-kudapan itu untuk Raki dan Rakina tiba-tiba kepala koki berbicara padanya.

"Lylli Kiana, saya meminta izin untuk menggunakan resep yang Anda buat sebagai kudapan untuk perjamuan 3 hari lagi?"

"Perjamuan...?"

"Iya, 3 hari lagi akan diadakan perjamuan antar para raja dimana Kinkira sebagai tuan rumahnya. Perjamuan ini tidak memiliki tujuan apapun, hanya perayaan ulang tahun Yang Mulia Raja saja."

"Apa yang hadir adalah raja-raja dari empat negara?"

"Tentu Lylli Kiana, maka dari itu saya meminta izin untuk menyajikan kudapan dari ke empat negara pada anda."

"Kepala koki, anda tidak perlu meminta izin pada saya karena sudah tugas anda memberikan sajian yang lezat dan menawan kepada tamu Kinkira."

Begitu dirasa perizinan resep didapatkan oleh kepala koki, Kiana akhirnya meninggalkan dapur dan menuju ke kamarnya yang ia duga sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang sedang berulang tahun itu.

Pintu kamar dibuka dan Kiana mendapati Raki yang sedang menangis sambil memeluk Rakina.

"Mamaaa.... Uuuh! Hik!"

Ternyata Raki terus mencari Kiana sampai menangis, dan Rakina terus mengusap punggung Raki agar anak itu tenang.

"Raki, Mama disini... Apa kau menangis?"

Tanya Kiana sambil menaruh kudapannya diatas meja.

Raki yang melihat Kiana sudah kembali langsung berlari kearahnya dan memeluknya.

"Kau tidak menitipkan pesan pada pelayan?"

"Maaf aku lupa."

Mendengar keteledoran Kiana, Rakina hanya menghela nafasnya dan terus mengelus puncak kepala Raki.

"Raki sayang, berhentilah menangis karena sekarang Mama sudah datang, Mama janji tidak akan pergi tanpa memberitahumu dulu."

"Janji..?"

"Iya Mama janji."

Dengan mudah Kiana menghentikan tangisan Raki yang sudah terdengar sekitar setengah jam itu.

Kini Kiana langsung mengambil kudapannya dan memberikannya pada Raki juga Rakina.

"Aku tidak bisa memberikan hadiah yang besar, tapi aku berharap kalian menyukainya."

Ucap Kiana.

Rakina yang melihat berbagai kudapan yang ia kenal hanya bisa terkekeh dan mengecup pipi Kiana seraya mengucapkan terimakasih.

Raki yang antusias dengan kudapan-kudapan itu kini sudah memasukkan sebuah Jhek kedalam mulutnya.

Keluarga kecil dan manis menikmati kudapan manis dalam damai. Tawa riang terdengar dari kamar putih-biru itu.

Kiana berharap kedamaian ini terus menyelimuti kehidupannya.

Beauty Omega For Beast AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang