18. Ulang Tahun

425 71 1
                                    

Suatu pagi. Kerajaan Kinkira sudah disibukkan dengan para pelayan dan prajurit yang mondar-mandir membawa berbagai barang dekorasi.

Kain sutra, bunga lily biru dan putih, semuanya terlihat sederhana tapi indah.

Raki yang biasanya selalu membantu dalam acara seperti ini memilih diam disuatu tempat sambil tersenyum.

Melihat kearah para pelayan dan prajurit yang lalu-lalang membawa berbagai barang.

"Raki, biasanya kau membantu... Ada apa?"

Tanya Haki yang datang sambil menyodorkan segelas coklat hangat pada Raki.

Omega kecil itu meraih gelasnya dan tersenyum.

"Raki tidak mau terlalu lelah, Raki mau nanti malam menjadi yang paling bersemangat!"

Haki yang mendengar tingkah Raki sontak tertawa. Ia perpikir bahwa perayaan ulang tahun yang disiapkan untuk Raja Kinkira memang harus disambut dengan semangat dan kemeriahan mengingat Rakina sudah mendapatkan hati Kiana.

"Aku mengerti, kalau begitu nanti saat perayaannya dimulai Raki harus memberikan hadiah sambil tersenyum lebar."

Seketika Raki terdiam.

Terkejut, bingung, dan gelisah menyeliputi hati omega mungil yang tengah memegang gelas berisikan coklat hangat.

"Raki... Harus berikan hadiah pada siapa?"

"Tentu saja pada Raja... Kakakku... Papamu."

Haki bingung harus memanggil Rakina apa pada Raki, jadi dia menyebutkan semuanya.

"Papa ulang tahun? Bukannya Raki?"

Kini Haki terdiam.

Ia agak kesulitan mencerna perkataan anak kecil didepannya ini.

Ulang tahun? Raki?

Variabel yang singkat namun bisa tertebak dengan mudah. Haki berpikir bahwa Raki mengira itu untuk hari ulang tahunnya.

"Iya, Papa ulang tahun. Memangnya kapan Raki berulang tahun? Pasti dihari lainkan? Nanti kita rayakan juga."

"Uum... Kata Mama.... Bulan yang sembunyi, Raki lahir."

Bulan yang bersembunyi artinya bulan baru. Malam bulan baru juga merupakan hari kelahiran Raja Kinkira, Rakina el Vorth.

Kini Haki panik. Ia tidak menyangka bahwa hari kelahiran kedua orang ini sama, Haki berpikir hanya nama keduanya saja yang mirip.

"Ra--Raki... Aku mau pergi sebentar, kau habiskan saja coklatmu nanti gelasnya berikan pada pelayan ya, aku pergi dulu."

Tanpa sempat Raki menjawab, Haki sudah pergi menuju ruang kerja Rakina.

Haki memberitahukan Rakina tentang apa yang dibicarakannya bersama si mungil Raki.

Akhirnya Rakina menurunkan perintah Raja.

Yaitu dengan memberikan cuti nasional pada Kerajaan Kinkira selama tiga hari yang biasanya hanya satu hari dan meminta Haki membelikan hadiah untuk Raki atas namanya.

Meski mendadak tapi Rakina juga tidak mau mengabaikan putra sulungnya yang merupakan jembatan cintanya dengan Kiana.

Beauty Omega For Beast AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang