Bab 3- bittersweet by Azla

458 14 5
                                    

jangan lupa follow author ok!

biar makin semangat ngetik ceritanya!

===================

Kalian pernah ga sih jalin hubungan tapi tanpa status? Nah Zia tuh udah ngalamin hal itu sekitar empat tahunan sampai detik ini.

Mendadak emosi Zia tersulut ke puncak, bahunya bergidik sepanjang mendengar curhatan unfaedah dari pria berwajah tampan itu lewat apk Line. "kita selama ini emang gaada status, tapi setiap gue ajak lo gituan.....ataupun gue yang ngajak....sama-sama suka kan? Gue ngaku kalo servisan lo nikmat banget, sampai yang biasanya gue keluar setengah jam-an, sama lu bisa cuman lima menit" disela-sela pesan suara tersebut, Zia mengernyitkan dahi jijik, karena cowok bule itu terlalu detail bercerita.

Namun tak ia skip ataupun matikan, pesan suara itu tetap terplay hingga menit ke lima belas lewat enam. Terlalu lama untuk mengakhiri hubungan bukan? Tak pakai pikir panjang lagi, segera Zia ketikk ' yaudah, selesai ok..gue yang akhirin ini hubungan, bye fck boy' dan langsung dia kirimkan lalu mulai melanjutkan 2gether series yang tadi sempat terjeda.

Biasa aja bukan? Terlihat santai dan ga sedih sama sekali, bahkan Zia begitu santai nanggapin sikap cowok macam bule aussie itu, setelah resmi berakhir dirinya mulai membuat akun di aplikasi gay dating.

Beberapa minggu sebelum hari kelulusan sekolah, Zia berseluncur bebas dalam aplikasi tersebut dan banyak pria-pria yang mengirimkan dm, rata-rata sebatas pencari nafsu doang, ngirimin foto kelamin saat Zia lagi makan dan akibatnya ia mual dadakkan. Terus kalau lagi online, bakal banyak akun-akun spam yang minta follback ataupun ketemuan gajelas, makanya Zia males aktifin tuh akun saat udah lulus sekolah sekaligus punya pandangan kalau pria-pria yang ada di kitab orange adalah cowok gaguna dan sesat.

Tapi, ada satu akun yang berhasil ngebuat sterotip dia pada aplikasi itu berubah, 'rafael' nama sih stranger itu, Zia awalnya mengabaikan dan memilih ga peduli, tapi lama-kelamaan dirinya malah kepo dan membalas pesan aneh dari pria asing itu.

'hi....ok mungkin lo ga bakalan balas atau notice, tapi bisa kan gue curhat? Secara akun lo masuk ke pencarian gue.....hmm kita stranger ini toh' cuitan tersebut yang buat Zia tertarik membalas, 'jadi gue suka sama temen gue cowok dan dia ngaku kalau dirinya gay, tapi gue milih ga nyatain perasaan ke dia' isi pesan dari akun bernama Rafael itu.

"tolol, bukannya ngaku" gumam Zia sambil mengunyah breadtalk abon favoritnya itu, sorot matanya fokus memandang profil sih Rafael yang hanya berisikan gambar pemandangan gunung yang ia tak ketahui, karena anti banget dengan hal-hal mendaki ataupun wisata outdorr macam itu.

'kenapa?' balas Zia singkat, selang semenit notif kembali masuk, 'karna...gue gamau hub pertemanan kita hancur.. klise banget kan wkwk' isi pesan Rafael sedikit membuat hati Zia tercubit, apa ini rasanya punya teman sebaik pria bernama rafel itu?

'gue ga bisa kasih solusi, karna ga pernah ada di posisi lo, intinya jauhin dia daripada lo sakit hati terus setiap dia deket sama cowok lain' usai mengirim pesan itu, mulut Zia menganga karena takjub ketikkan dia bisa panjang juga kayak orang-orang pada umumnya.

Tumben, karena curhatan sepele ini, Zia ngerasain rasa tertarik buat ngereply setiap lelaki itu mengirimkan pesan, 'gpp deh, jauhin dia juga bikin gue sakit hati, gimana kalo lo aja yang gantiin dia?' kalimat tersebut sukses ngebuat pikiran Zia terkejut kecil, ia sunggingkan senyum lalu mulai mengetik 'boleh, tapi sebatas onlen doang ok, gue gasuka tipe cowok kek lu' balasnya.

Lalu mereka berdua mulai sering berkomunikasi lewat aplikasi tersebut, dari hari dimana Zia tak melakukan apa-apa karena baru lulus dan belum ada keinginan kuliah, hari-harinya diisikan chat oleh akun pria menyedihkan itu, saat pagi dia mengecheck handphone, usai shalat magrib, bahkan tengah malam ataupun menjelang subuh, Zia chattan dengan cowok asing itu.

Barista Gagah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang