part 12- balas dendam

174 11 1
                                    

 Part 12

Apa itu aib?

" makan yang bener! Gue ga suka cowok kerempeng!"

Bukannya menyuap semangkuk Ramen pedas itu, Rafal malah cemberut dikatain 'kerempeng' sama kekasihnya sendiri.

" lu kenapa sih? Ada masalah apaan? hampir seminggu gue perhatiin muka lu jutek melulu"

Padahal mah, Zia tau semua masalah yang sedang dialamin pacarnya ini, namun ia berusaha nutupin karena ingin Rafal jujur dengannya.

" hmmm, gw lagi jadi diri lu yang dulu " canda Rafal, pria bertubuh tegap ini segera meracik bumbu pedas yang ia campurkan dengan wasabi, serta kecap asin.

" ga lucu...." Balas Zia sebal, ia kira dalam seminggu lebih, pacarnya bakalan cerita perihal ciuman yang diberikan oleh sahabat bancinya itu tempo hari.

" ish! Udah gue bilang beberapa kali kalo wasabi jangan diaduk sama kecap!!"

Teriak pemuda berambut abu cerah itu yang sangat kencang, sampai-sampai karyawan ichiban sushi menengok ke meja pojok, mencoba mencari tau, takut terjadi keributan dadakkan.

" iyaiya....lupa gw, yaudah minta lagi deh wasabi nya"

" gausah lah....gue makan karinya aja" kini gantian, Zia mulai nunjukkin sikap ngambeknya.

'GEMASH!!' teriak Rafal dalam hati, ia bangkit dari kursinya, " mau kemana? "

" mau duduk sampingan sama pacar gue"

" covid oon, bangkunya disilangin tuh" kata Zia sambil menunjuk selotip merah bersimbol 'X' yang direkatkan disetiap sofa. "gapapa, kan gw yang punya nih tempat"

" dasar halu.......makan sushinya! Gue gabisa ngabisin semua"

" lah tadi kan udah janji!! gue makan yang isian daging sama ayam....terus lu ikan-ikanan"

" salmon goblok, bukan ikan-ikanan"

" sama-sama ikan, pinter deh" sahut Rafal sambil mendelikkan bahunya acuh, lalu ia mulai menyantap ramen pedasnya, serta dua porsi sushi berjumlah empat belas-an.

Mereka berdua sedang kencan dadakkan, Rafal ngajakkin pacarnya ke mall terkenal di area depok, karena malam kemarin ia baru gajian. Lalu hari ini, koki berwajah tampan itu ingin ngabisin waktu liburnya bareng sang pacar, meski tadi pagi sempat cek-cok karena Zia sebal harus keluar rumah saat matahari sedang terik-teriknya.

" cobain gulu-gulu yuk zi" ajak Rafal usai naik ke lantai tiga, dan melihat sebuah stan berdominasi merah pekat, serta visual boba brown sugar yang menarik perhatian banyak orang.

" ga enak "

" kayak udah pernah coba aja, lo kan anti sama minuman manis-manis kek gitu"

" betul! Tapi kemarin Karin maksa gue buat cobain, dia beli banyak....sayang kalo dibuang, yaudah gue nemenin bi ijah buat ngabisin.....terus rasanya kurang enak, gue cobain yang red velvet sih, tapi serius...mending chattime kemana-man-....APAAN SIH?! Ngeliatin gue sampai begitu banget?!"

Rafal tersenyum, lalu tangannya mengusap pelan rambut cerah pacarnya ini. " gue seneng liat lo yang sekarang.....cerewet! kebawelan sih, tapi bagus! Berarti cara yang dibilang pak dokter bener kan? Lu ga harus jalanin terapi, tinggal sering-sering keluar rumah!"

" gausah dielus! Pada ngeliatin oon"

" biarin! Gw emang lagi sengaja ngumbar kemesraan kita"

Kini gantian Zia yang tersenyum, bahkan ia terkekeh pelan melihat sikap pacarnya.

Barista Gagah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang