Part 11
-----evil queen or king?------
' shit, maybe I'ma keep you up boy, I've been drinkin coffee and I 've been eatin healthy, you know I keep it squeaky '
" can you stay up all night? Yeah yeah...." Suara cempreng yang bisa-bisa memekakkan telinga orang itu berasal dari seorang pria tampan berpakaian kemeja merah maroon yang ngepress, sampai-sampai pahatan dada serta ototnya terpampang jelas.
Tak ada yang berniat buat marahin, kritik, ataupun beri beberapa nasehat kepada orang itu agar segera berhenti menyanyi.
Malah mereka: khususnya kaum hawa, dan beberapa gay lainnya sering curi-curi pandang ke meja pinggir dekat jendela kaca, kalau rejeki nomplok, bakalan bisa melihat badan tegap, serta wajah tampan cowok setengah bule itu.
" berisik!! Cari yang bener, malah nyanyi" teriak Zia kesal, sudah tak tahan lagi dirinya menunggu selembar informasi tentang musuhnya yang kini sedang dicarikan oleh sang mantan pacar: Sammy, pria kelahiran aussie.
" fuck me until daylight?~~~~eh yang bener, gue ngefuck lu hehe"
" dasar bule gila! " umpat Zia, namun pria asing ini malah cengengesan, dan melanjutkan menggulir layar computer dengan mouse berbentuk kepala kucing miliknya.
Selasa siang ini Zia habiskan untuk mengunjungi kantor mantan pacar—eh tunggu deh, mereka berdua kan cuman saling given-taken doang, oouh Fwb maksudnya!! Menikmati tubuh satu sama lain.
Zia mau sama Sammy bukan karena fisik saja, yah emang sih Zia mengakui ketampanan serta kegagahan pria bule ini sewaktu permainan ranjangnya, tapi Sam punya keahlian luar biasa selain blowjob, dan handjobnya......Sammy ialah Hacker terhebat yang pernah Zia kenal.
Awal pertemuan mereka berdua karena kebodohan Zia saat pertama kali Sammy pindah kesekolah yang termasuk dalam program pertukaran pelajar antar Negara.
" astaga zia!! Kamu tuh demen banget bikin masalah, rambut segala diwarna-warnain!"
" yah kan kemarin libur panjang bu, yaudah saya warnain aja....terus lupa kalau sekarang udah masuk sekolah lagi"
" halah! Alesan! Masukkin seragamnya!!" bentak bu Irene.
Panas, letih, dan sebal, ketiga perasaan itu ssaling campur-aduk didalam hati Zia, sampai-sampai ia tak sadar kalau lapangan sekolah sedang riuh karena kedatangan beberapa siswa western, dan chineese lainnya.
" eh! Bu! Bu Irene!!!" teriak Zia kencang, sangat-sangat kencang.
Yang dipanggil langsung menengok, dan kembali berlari menuju posisi murid bandel satu ini.
" kenapa? Ada apaan lagi? Astaga! Bisa ga sih kamu diem sedikit, masih banyak anak nakal yang harus saya hukum"
" ini juga anak nakal! Tuh....woi! sini bentar!"
Seorang siswa bertubuh jangkung didepan Zia segera memandang mata Zia lekat, " aku? " gumamnya gugup.
" iya lah! Siapa lagi, sini!....nah ibu liat tuh dibalik topinya!"
" apaan lagi sih zi?" tanya bu Irene kebingungan, padahal yang ditunjuk Zia, tidak ada kesalahan apapun.
Karena jengah dengan sikap gurunya, Zia langsung menarik topi dari kepala murid yang tak ia kenali sama sekali.
Usai topi itu lepas, entah mengapa...seperti ada sorot cahaya khusus menerangi sosok murid asing ini, " tuh bu! Rambutnya di pirangin! Masih mendingan saya kan? Dia sampai bener-bener kuning gini! Ish! "
Seketika para murid, bahkan teman sepergeng-an Zia pada menatap ketiga orang itu aneh. Lebih tepatnya kepada Zia, yang sekarang lagi bertingkah bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista Gagah!
Teen FictionCompleted! rate 18 ++ _____________________________ "hey! hey! hello! mas.....ish budeg banget sih" "eh...iyaiya, sorry...kenapa kak?" "niat jualan ga sih lo?" ujar Zia seketus mungkin, lalu segera mengasih note pesanan. berawal dari pertemuan sing...