Part9- HAPPY B'Day sayang

683 8 0
                                    

Tiga minggu berlalu.

Hubungan mereka berdua kembali baikkan, kini Zia lebih sering nyempatin waktu berkunjung ke kedai, bukan Cuman nemuin sang kekasih, sekaligus selesaiin tugas-tugas kampus yang makin menumpuk.

Kalau Rafal sedang libur, maka Zia bakalan main ke rumah nya dengan membawa buah tangan seperti pizza, sushi, dan makanan siap saji lainnya.

"lu tuh lagi libur! Udah deh gausah segala masak, biar gue yang bawa! Jangan kayak orang susah apa!" kata-kata Zia setiap Rafal kekeuh ingin masakkin makanan buat kekasihnya itu.

Bagaimana dengan Azel? Sih remaja ngondek itu? Yah dia tetep aja deketin Rafal meski agak kurangan karena tempo hari Gio ngamuk kepada dirinya.

Karena perasaanya masih dilemma, so...siswa kelas 12 itu lebih memilih yang sudah resmi menjadi pacarnya, namun rasa suka terhadap sahabat karibnya tetap ada, dan gabakalan berubah sedikitpun.

Zia yang mengetahui bahwa Azel sering bertingkah lebih dari orang yang disebut 'teman' ke sang kekasihnya, hanya diam, dan tinggal nunggu jadwal yang bagus buat hancurin remaja tujuh belas tahun itu.

Cowok seperti Azel, sangat mudah dimusnahin.

Wait....Zia ga mau ngebunuh tuh anak loh, amit-amit deh dia ngotorin tangan demi banci kaleng, bisa-bisa image nya tercoret.

Ada pribahasa bukan? Yang mengatakan kalau "mulut jauh lebih tajam dari sebilah pisau", Zia tau gimana caranya menyebarkan rumor palsu, tapi dia mau ngeliat dulu sejauh mana kelakuan remaja ngondek itu bertingkah.

Jam seolah begitu cepat, mungkin karena banyak sekali pengunjung yang berdatangan.

"ms taro dua!! Yang satu less sugar, topping nya jelly!" teriak Selly kencang dari meja kasir, lalu customer lain pun bergantian saling memesan, " kak kalau pakai shoppe pay bisa?" tanya seorang wanita berkacamata bulat, Selly pun mengangguk dan langsung mengambil alat untuk scan barcode dari handphone wanita tersebut.
(Fyi: ms singkatan Milkshake)

" ms coklat pisang dua! Large! Topping boba!" suara Selly langsung terdengar jelas di kedua telinga barista manis ini, seperti sudah didata melalui otak, Gio pun auto bekerja sesuai tahap, ia mulai masukkan dua bubuk taro, dan coklat pisang ke dalam blender.

Tangan kananya sibuk mengambil dua container kecil berisikan topping, yang satu jelly rasa tiramisu bikinan khas ibu Bram, satu lagi boba buatan Rafal tiga hari lalu, mereka lagi coba-coba bikin bublle hitam itu, karena sedang viral di instagram, maupun aplikasi goyang-goyang.

Jadi, banyak banget yang pesen minuman dicampur boba.

Nia aja bingung sendiri, padahal kan topping boba itu udah dari lama, cuman beda aja sebutannya, pas jaman smk dibilang 'bubble', sekarang malah boba.

"Makaroni panggang dua!! Nasgor sambel roa nya satu bang!!" teriak Selly usai tiga pelanggan baru didepannya ini memesan makanan berat.

" sistemnya kita ambil sendiri kan ya mbak?" tanya salah satu pria, "oouh engga mas, itu buat minuman aja, kalau makanan, waitress yang anterin...." Ucap Selly menjelaskan system baru dari kedai selaras padu.

"yaudah kerja sana! Cari uang! Biar bisa nge date sama gue di restoran mahal"
Rafal terkekeh pelan, lalu ia pun langsung mematikan handphone, dan segera menyalakan dua kompor dihadapannya sekarang.

Bahan-bahan: macaroni rebus, keju cair, mozzarella, lada, garam, susu uht putih, serta saus rahasia bikinannya telah tertata rapih di permukaan meja besi itu.

Kedua tangan barista yang sekarang merangkap jadi kepala dapur, langsung disibukkan dengan pesanan barunya, menuangkan macaroni yang telah direbus ke dalam wadah alumunium persegi, lalu menyemprotkan saus keju sekira-kiranya serta beberapa daging sapi telah ia masukkan ke wadah tersebut.

Barista Gagah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang