8. Bahamas

231 19 1
                                    

Liburan musim panas yg ditunggu akhirnya tiba, sudah menjadi kegiatan rutin bagi lily dan charles berlibur bersama. Dan kali ini charles mengajak lily ke bahamas, salah satu destinasi wisata terkenal dengan pantainya yg indah.

Tak hanya berdua tentu saja, charlotte turut ikut serta. Lily tak pernah keberatan karna memnag charles selalu mengajak kekasihnya untuk berlibur, meskipun terkadang lily kesal melihat sikap charles yg menurutnya terlalu clingey, dan membuat lily ingin sekali memukul charles.

"ini kunci kamar untukmu lil"

lily menerima kunci kamar dari charles dengan senyum merekah, meskipun tidur sendirian bukan masalah baginya.

"oke, setelah beberes kita bertemu untuk makan malam kan?"

"jangan terlambat, atau aku akan meninggalkanmu" charles memandang lily tajam, karna ia tau kebiasaan gadis itu yg sangat lamban. Charlotte hanya tertawa sembari menggandeng lengan charles mesra.

Lily meninggalkan kedua pasangan tersebut, baru beberapa langkah lily memanggil seseorang yg ia kenal dan membuat charles merasa kesal hingga keesokan harinya.

"daniel, kau berada disini"

"lily, bagaimana bisaaa"

..

Sepanjang hidupnya lily tak pernah memakai bikini, beralasan ia malu padahal itu adalah hal yg biasa. Dan kali ini ia mengenakan celana pendek dengan croptee tanpa lengan, tak lupa membawa sweater untuk menutupi bahunya.

"sori aku terlambat" lily berusaha mengatur nafasnya setelah ia berlari dari lift menuju lobby hotel, dimana sudah ada charles, charlotte dan jg daniel.

iya daniel, entah bagaimana ceritanya ia juga berlibur ke bahamas. dan kemarin memutuskan ikut bergabung berdalih menemani lily, yg membuat charles makin kesal melihat kedekatan keduanya.

"as always"ketus charles, yg hanya dibalas kekehan lily.

Mereka berempat menghabiskan hari dengan bermain air bersama hiu hiu jinak di perairan dangkal, menaiki speed boat, menikmati luch dipinggir pantai, dan tak lupa bagi lily membeli berbagai macam makanan manis.

Liburan terasa sangat menyenangkan terutama lily, nantinya ia harus banyak berterimakasih pada daniel. Karna ia tak perlu menjadi obat nyamuk diantara charles dan charlotte, dan tak perlu melihat bagaimana clingey nya charles itu yg utama.

Tapi sungguh berbanding terbalik dengan charles, ia selalu merasa kesal melihat kedekatan lily dan daniel. Dan tentu saja rasa kesalnya tak juga surut, tatkala melihat keduanya seperti asik sendiri dan tak memperdulikan hal lain. Padahal biasanya lily selalu mencari celah untuk mengganggu saat charlotte dan charles yg sedang bermesraan, harusnya skg charles senang namun nampaknya itu tak terlihat sama sekali di wajah charles.

.

Hari ini hari terakhir bagi mereka menikmati liburan di bahamass, karna besok lily harus kembali ke monaco. Sedangkan charles dan charlotte melanjutkan liburan mereka ke london, dan daniel bilang akan pergi ke LA

"tak bisakah kita pergi ke toko oleh oleh diujung jalan sana" lily bertanya pada charles,

"bukankah kemarin kau sudah pergi kesana dengan charlotte"

"he he, ada sesuatu yg ingin kubeli."

"apa kau tak lihat berapa banyak barang yg kau beli hingga kopermu mungkin sudah tak muat"

lily mendengus sebal mendengar jawaban charles,

"atau begini saja, kalian bisa makan terlebih dahulu. aku akan kesana sendiri kemudian kembali secepat mungkin. bagaimana"

"TIDAAAAK"

charlotte terlonjak kaget saat daniel dan charles berteriak bersamaan,

"tak perlu lil, kita bisa pergi bersama" ucap charlotte tersenyum, yg membuat lily langsung mengedipkan sebelah matanya pada charlotte dan mengucapkan banyak terimakasih.

Lily masuk ke dalam toko seorang diri, sedangkan mereka bertiga menunggu di seberang jalan. Karna lily mengatakan ia hanya sebentar, dan memang lily langsung mengambil dream catcher dan barchelet yg ia incar dari kemarin.

Terlihat charlotte sedang menikmati lemon squash yg ia beli dipinggir jalan tadi, sedangkan kan charles dan daniel sibuk mengobrol. Jalanan cukup ramai saat lily keluar dari toko dan hendak menyebrang

"lilyy" charlote melambaikan tangan yg dibalas lily dengan tak kalah semangatnya.

lily sekali lagi memeriksa paper bag yg ia bawa sebelum berjalan menyebrang, setelah melihat jalanan yg cukup aman ia berjalan tanpa beban. Namun nahas sebuah sepeda motor melaju cepat dari arah berlawanan,

"lily awas" daniel berteriak kencang, tapi terlambat sligbag yg lily gunakan tersangkut stang motor membuatnya tertarik dan jatuh berguling guling di aspal.

..

"maafkan aku, aku tak melihat kau berjalan. mari kita kerumah sakit, aku akan bertanggung jawab"pemuda penabrak lily berkali kali minta maaf, meskipun ia juga jatuh dan mendapatkan luka meskipun tak sebanyak lily.

"tidaak, aku tak mau kerumah sakit" mata lily berkaca-kaca menahan tangis

"lil kau harus lihat lukamu, kita kerumah sakit sekarang" ucap charles

"aku akan memanggil taksi"kini giliran daniel

"tidaak, aku tak apa. kita kembali saja ke hotel, tolong charles"

Charles menatap ngeri luka di tubuh lily, dagu dan tulang pipi lily berdarah karna tergores aspal, ada beberapa titik luka di sepanjang siku hingga lengan, belum lagi luka di kaki yg sampai menyebabkan sepatu lily rusak.

"kau bisa kembali, lain kali hati hati saat mengendarai motor agar tidak ada kejadian seperti ini lagi" ucap lily, membuat pemuda itu membungkuk berterima kasih sekaligus meminta maaf atas perbuatanya.

Charles menghela nafas besar, mau tak mau ia menuruti permintaan lily untuk membawanya ke hotel daripada rumah sakit.

Charlotte membantu lily berdiri "apa kau bisa berjalan"

"aku bisa tenang saja ini bukan.. AWWW" lily berteriak kesakitan memegangi pergelangan kakinya

"kau tak apa?" daniel terlihat khawatir, sejujurnya lily ingin sekali menangis ia merasa badanya remuk redam. Namun ia sangsi, karna tak terbiasa menangis di depan umum, tapi lain cerita jika saat ini hanya ada ia dan charles.

"sepertinya kakiku terkilir"

"kita harus berjalan sedikit untuk bisa mendapat taksi lil, apa kau bisa menahannya?" jelas charlotte

"biar kugendong"

"cepat naik ke punggungku"

Charles dan daniel berkata bersamaan, yg membuat lily mengeryitkan dahinya.

"apa yg kalian lakukan, tak perlu. mungkin aku bisa menahannya sebentar, daniel cepat berdiri" lily menepuk pundak daniel.

"tidak, cepat naik kakimu akan semakin parah jika kau memaksa berjalan"

Charles menarik lengan lily "sudah ayo biar aku menggendongmu, agar kita bisa cepat sampai hotel dan mengobati luka luka di tubuhmu".

Demi ice cream coklat kesukaan lily, jika tidak ada charlotte ia mungkin dengan senang hati digendong oleh charles. Namun ia tahu ia tak boleh begitu, dengan berat hati lily melepas tangan charles dan memilih daniel untuk menggendongnya.

"charles bisakah kau membawa paperbag milikku dan lily, tolong. kami jalan terlebih dahulu"pamit daniel sebelum mulai berjalan, lily menatap charles dengan air mata yg siap tumpah.

"ayo charles kita pergi" charlotte menepuk lengan charles pelan dan menggenggam tangannya erat.

Seperti tersadar charles mengangguk dan mulai berjalan dibelakang daniel dan lily, malamnya charles mulai menyadari alasan apa yg membuat ia kesal selama di bahamas. bukan hanya perkara kedekatan lily dan daniel, namun ia merasa tak ingin lily bersama dengan laki laki lain. Ia ingin lily hanya bergantung padanya, dan tak menggantikannya dengan siapapun.

Potrait Of You || Charles LeclercTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang