25. Merajuk

187 19 6
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

"sampai kapan kau ingin terus mendiamiku?"

Lily melipat kedua lenganya didada sembari menatap charles yg tengah duduk membelakangi, berusaha menyibukan diri padahal lily tau charles hanya berpura pura.

"charles, come on. mau sampai kapan kau marah padaku?"

Gadis itu mendekat berusaha menyentuh pundak charles, namun pemuda itu langsung bangkit dan menjauh. Sekali lagi berusaha sibuk dengan buku buku yg terletak disudut ruangan, sungguh konyol padahal lily sangat tahu charles tak suka membaca. Bahkan buku buku itu semuanya milik lily yg dengan sengaja charles letakan disana, beralasan agar lily sering datang meskipun hanya untuk mengambil buku.

"oke fine! aku minta maaf, aku minta maaf karna tak bisa datang saat race kemarin. tp kau tau aku memiliki jadwal siaran yg tak bisa ditinggal. jadi tolong maafkan aku"

charles tetap bergeming, membolak balik buku seolah tau apa isinya. Dengan gemas lily merebut buku setebal 1000 halaman dari tangan charles, dan membuat pemuda itu menatapnya.

"bukan hanya itu" balas charles datar, membuat lily menghembuskan nafas pelan dan menutup matanya singkat.

Charles beralih menuju dapur, membuka laci laci dan berpikir harus melakukan apa agar terlihat sibuk dan mengacuhkan lily. Pemuda itu kesal, sangat kesal hingga rasanya ingin memaki. Sudah lebih 3 hari ia mendiami lily, mengacuhkan segala pesan maupun telpon gadis itu.

"apa, jelaskan padaku. jika kau hanya diam aku tak mengerti charl"

Charles tiba tiba berbalik membuat lily yg berada dibelakangnya terkejut dan sedikit mundur, jujur saja gadis itu takut menatap charles dengan wajah yg sangat tak bersahabat.

"kau sangat keterlaluan lily, kau bahkan tak mengingat apa kesalahanmu!"

"aku bisa paham kau memiliki jadwal siaran, tapi kemana kau saat aku datang di hari senin? kau tak menjemputku, kau bahkan tak menemuiku diapartment"

"tapi kan ada alex-"

Charles menaikan sebelah tanganya, memberi tanda untuk lily tak meneruskan ucapanya

"lalu kau pergi bersama lewis, kau pikir aku tak tau? kau makan bersama denganya, bahkan pulang larut malam"

"dan besoknya kau mengirimiku pesan seolah tidak ada apa apa, mungkin jika aku tak mendiamimu kau juga tak akan berpikir untuk datang kemari kan?"

"charl bukan begitu, aku-"

"diam aku belum selesai" tukas charles kasar, ia tahu lily tak suka dibentak tapi ia begitu marah hingga tak bisa mengontrol emosi

"sudah berapakali aku mengingatkanmu soal lewis? tidak sekali duakali lil, dan kau sudah tau pria seperti apa dia tapi kau terus saja seperti ini"

Senin lalu memang lily pergi bersama lewis, setelah lewis berjanji akan mentraktir lily makan jika pemuda itu bisa podium saat race di aussie minggu lalu. Benar jika lewis terkenal playboy, tapi lily sama sekali tak ambil pusing. Gadis itu hanya berteman dan tak lebih, tapi charles terlalu berlebihan.

Sejak insiden dengan daniel, charles semakin membatasi ruang gerak lily. Terlebih dengan laki laki lain, pemuda itu benar benar tak memberi celah. Meskipun lily terus meyakinkan bahwa ia hanya ingin berteman, tapi bukan lily namanya jika ia menurut begitu saja.

Lily mendekat dan meraih tangan charles agar pemuda itu menatapnya, wajah charles mendadak panas melihat lily menatapnya dengan wajah memelas

"aku tau kau tak menyukai lewis, tp jangan seperti ini charles. maaf aku tak datang saat kau pulang, aku menggap kau tak ingin diganggu terutama sudah ada alex. Aku berniat menemuimu setelahnya dan mengajakmu pergi ke resto yg sudah kita bicarakan minggu lalu. Tapi kau tiba tiba mendiamiku dan tak membalas pesanku"

"maaf, aku tak bisa janji utk tak menemui lewis karna dia temanku. tapi aku berjanji menjadi orang pertama yg datang menemuimu saat kau pulang, bahkan aku akan menginap jika kau meminta. dan aku tak akan membantah, janji!"

Charles tersenyum kecil merasa sedikit malu dengan sikapnya yg kekanakan,

"jadi ayo kita berbaikan, jangan mendiamiku! jangan terus marah, apa kau tak merindukanku?"

Ingin rasanya charles mengiyakan ucapan lily, ia bagitu rindu pada gadis itu. sangat! tapi tentu charles gengsi sangat tak mau menunjukan perasaannya.

"baik aku memaafkanmu, tapi aku tak merindukanmu!" balasnya sinis

Tapi justru lily terkekeh pelan

"ayo sekarang peluk aku, aku tau kau bohong. cepat peluk aku!"

Lily merentangkan kedua tanganya lebar lebar, meminta charles untuk memeluknya. Akhirnya charles tersenyum lebar lalu menarik lily kedalam pelukanya, membenamkan wajahnya pada ceruk leher gadis itu.

"aku merindukanmu charles"

"aku juga, aku juga lily!"

Potrait Of You || Charles LeclercTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang