21. Sarapan

140 14 0
                                    

Lily tersenyum kecil menatap megah taswir kristus diujung sana, gadis itu baru saja selesai berdoa. Menumpahkan segala apa yg ia rasa beberapa waktu kebelakang, berharap apa yg menjadi beban dihatinya menghilang begitu saja.

Sudah pukul 9 malam, gereja teramat sepi. Lily baru bisa mampir setelah menyelesaikan siaran radionya. 

Ponselnya beberapi kali bergetar, ia bisa menebak itu pasti charles. Karna sejak tadi charles memintanya untuk mampir ke apartment dengan berbagai alasan, yg lily sendiri malas membacanya.

Buru buru gadis itu membereskan barang bawaanya, lalu bangkit dan segera pergi menemui charles. Karna jika tidak pasti pemuda itu akan mengomel sepanjang hari.

Baru saja berbalik hendak menuju pintu, tatapan matanya terkunci pada sosok yg berdiri tak jauh darinya. Tatapan keduanya terkunci, saling menatap.

Gelenyar rasa sakit mendadak menguar memenuhi perasaan lily, satu langkah sosok itu berjalan semakin lama semakin mendekat. Lily hanya terdiam, ia ingin berlari namun kakinya seolah telah terpaku dan tak bisa pergi.

"Apa yg kau lakukan disini seorang diri?"

Diam. Gadis itu tak menjawab

"Apa kau hendak pulang? Apa charles sudah menjemputmu, tapi aku tak melihat mobil terparkir di depan gereja"

Lagi lagi sosok itu tak berhenti bertanya, 

Lily menghembuskan nafasnya pelan, lalu tersenyum tipis. Tak ingin menanggapi terlalu banyak dan akhirnya berjalan pergi.

Namun tak sampai disitu sosok itu meraih lengan lily, membuat gadis itu berbalik menatap dengan alis bertaut.

"Kuantar kau pulang, tak baik jika seorang gadis pulang seorang diri"

"Tapi biarkan aku berdoa sebentar, hanya 5 menit. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang" jelas sosok itu dengam senyum di bibirnya, memperlihat 2 lesung pipi yg begitu menarik.

Lily terusik, dengan perlahan gadis itu melepaskan genggaman sosok itu.

"Tak perlu seperti ini daniel, kau bisa membuat orang salah paham"

Ya! Orang itu adalah daniel, harusnya lily bisa menebak kemungkinan ia bisa bertemu daniel disini. Karna ini adalah gereja yg sering keduanya datangi, tapi ini sudah 5 bulan sejak lily memutuskan pergi. Dan setiap lily berdoa, ia tak pernah sekalipun bertemu daniel di tempat ini.

"Lil... tolong ada yg ingin kubicaran denganmu"

Lily menggeleng pelan, baginya semua sudah selesai ia kekeh tetap tak ingin mendengar apapun. Sekalipun jauh dilubuk hatinya ada perasaan setitik yg tengah bersorak karna rindunya pada daniel terbayarkan, dengan menatap wajah laki laki itu saat ini.

"Maaf daniel, semuanya sudah selesai aku pergi"

"Lil...."

Tepat saat daniel memanggilnya, tepat saat lily berbalik 2 tetes air mata terjatuh membasahi pipi. Namun lily tak gentar, ia tak berbalik dan terus berjalan. Meninggalkan daniel dengan sejuta sesal yg laki laki itu rasakan dihatinya.

#

"semalam aku bertemu daniel"

jelas lily sambil mengoleskan selai coklat pada roti panggang dipiringnya, charles yg sedang minum segelas susu coklat hampir saja menyemburkanya mendengar ucapan lily

"apa kau bilang, kau bertemu daniel?"

Lily mengangguk,

"jadi itu alasanmu tak menemuiku semalam" tanya charles lagi,

Kini lily menggeleng dan mulai memakan roti miliknya, semalam lily tak jadi menemui charles tapi bukan karna ia bertemu daniel. Hanya saja sudah terlalu malam karna lily pulang dengan berjalan kaki dan ia tak ingin melampiaskan rasa kesalnya pada charles, jadilah pagi ini gadis itu datang lalu memutuskan sarapan bersama dengan charles.

"lalu apa, apa kalian pergi bersama?"

"bukankah kau bilang sendiri tak mau bertemu dengannya, atau jangan jangan kau masih menyukainya"

Lily memutar bola matanya malas, dan langsung menutup mulut charles dengan sebelah tangannya

"Diam, dengarkan aku dulu"

Bibir charles mencebik dan menepis tangan lily yg menutupi mulutnya

"daniel berada di gereja yg biasanya kukunjungi, dia datang saat aku hendak pulang. jadilah kami tak sengaja bertemu, dia menyapaku sbntr lalu setelah itu aku pulang"

"yakin? dia tak sampai mengajakmu pergi kan?"

Gadis itu menggeleng palan, ia sengaja tak menceritakan detail ttg pertemuannya semalam dengan daniel. Lily tak ingin charles tahu dan membuat pemuda itu kesal, dan lily menganggap pertemuannya daniel semalam tak berarti apapun.

"mulai sekarang kau tak boleh pergi ke gereja sendirian, meskipun malam hari kau harus mengajaku atau lebih baik kau pualng."

"pokoknya kau tak boleh pergi sendirian, ajak aku,loren ataupun arthur. aku tak ingin kau bertemu laki laki itu. mengerti!"

Seru charles tegas sembari menatap lily tajam,

"bagaimana bisa aku mendapatkan kekasih jika kau terus mengawasiku" balas lily, kedua netranya kali ini balik menatap charles dengan tajam.

Charles mengalihkan pandangannya dan kembali meminum susu yg tinggal setengah

"untuk apa kau perlu kekasih jika sudah ada aku yg selalu menuruti apa yg kau mau"

"dan lagipula aku tak akan membuatmu menangis"

"selesaikan sarapanmu setelah itu kita akan bersepeda, aku akan berganti pakaian"

charles bangkit mengacak pelan surai lily kemudian berlari menuju kamar.

Lily hanya bisa meringis dan menghela nafas panjang mendengar ucapan charles, gadis itu berusaha membuang pikiran pikiran nakal yg tbtb masuk. Ia segera menghabiskan roti miliknya kemudian menyusul charles.

.

*Disini ceritanya lily sudah putus ya sama daniel, karna daniel selingkuh sama cewe blonde itu hehe. Nanti akan ku upload 1 part ttg momen lily dan daniel pas pacaran*

Potrait Of You || Charles LeclercTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang