Pacaran berujung petaka By Emaknyamay

113 22 13
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
       ♢•♢

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ       ♢•♢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul: Pacaran berujung petaka
Karya: emaknyamay

***

Semua berawal dari aku melihat seorang pemuda di depan pintu gerbang sekolah yang tampilnya sangat urak-urakan seperti berandalan suka tawuran, jauh dari kata 'pria baik-baik', aku memandangnya dari ujung kepala hingga kaki sungguh aku tak bisa membanyakkan jika harus menjadi kekasihnya sudah membuat kepalaku berdenyut sakit, sungguh miris.

Saat upacara hari senin selesai dan ada sidak dari OSIS sekolah.
Ya, pria itu terkena sidak dia ketahuan membawa senjata tajam dan rokok, ia pun dipanggil kedepan lapangan berjalan dengan gaya khasnya memaikan rambut seprti badboy, dipajang depan lapangan dan di ikatkan badannya dengan senjata tajam dan mulut disumpal rokok, sungguh itu sangat memalukan.

Pada suatu hari dia datang ke kelasku untuk meminta uang sumbangan, katanya sih ada musibah dari kakak kelas yang masuk penjara karna tawuran. Ya kita berkenalan.

"Gua Zando Alfa Zaelani, panggil aja Mang Zae."

"Atyaa Salsabila, panggil aja cabul , eh Sabil."

"Minta nomer hape lo dong Bil," ujarnya sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Ku ambil ponselya dan ku tulis nomerku.

Sejak kejadian itu kita sering bertukar kabar dan curhat, dia sering curhat tentang pacarnya dulu dan sebaliknya aku pun seperti itu.

Hari demi hari kita lewati dengan status friendzone dan akhirnya dia putus dengan pacarnya dan langsung menyatakan cinta kepadaku.

Ah sungguh ini aku sangat terkejut,
Dia tidak memaksa untuk aku langsung memjawabnya
Akupun mempertimbangkannya.

Besoknya aku memberi jawaban, ya aku menerimanya dengan catatan kita backstreet 'pacaran diem-diem',
Aku malu jika semua orang tahu aku berpacaran sama dia yang notabenya anak tawuran dan dia itu ketua basis pada angkatakan kami, perlu diingat dia itu veteran sekolah terkenal dijakarta dan pindah kesekolahku.

Pacaran kami tidak seperti mereka yang ada panggilan 'sayang, aku kamu!!' No, kita pacaran seperti temenan, 'lo gua' itu lebih asik.

Back to topik,

Ya rabb apa kata temen-temanku?
Tak disangka hanya hitungan hari semua mengetahuinya sampai ke Guru bahkan kepala sekolah.

Banyak yang bilang "kenapa mau sama dia? diakan brandalan suka tawuran, bikin onar."

Ya aku hanya tersenyum untuk memberikan jawabannya.
Mereka hanya tau luarnya saja tanpa tau dia yang sebenarnya.

Duniaku mulai jungkir balik, dari situ banyak yang menjauhiku karena mereka tidak suka dengan statusku yang pacaran dengan ketua basis sekolahku, bahkan ada yang menggunjingku dengan bahasa kasar.

Sebuah Kisah [Antologi Cerpen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang