Hukuman...

4.7K 338 173
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
6 Februari 2021
-------------------------

"Sini!" Panggil Off pada Gun yang masih asyik menatap ikan ikan lucu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya di dalam kolam. "Asik banget sih!"

"Di Bangkok nggak ada ikan kayak gitu..."

"Aku beliin ya bawa ke dorm?"

"Iya, kamu yang ngurus, yang beli makanan, yang nyuci aquarium yang bawa ke dokter kalau sakit trus ka..."

"Stop stop stop nggak jadi. Becanda...Yuk aku ajak ke kelas aku."

"Sepi banget ya, Off? Nggak ada kelas apa ya?'

"Permisi, udah lupa ya kalau ini tanggal tanggal libur sekolah. Besok Christmas Gun."

"Serius?? Aku lupa lhoo..."

"Kebanyakan masalah sih kita ini. Mau liburan malah berantem."

"Siapa suruh ganjen waktu SMA."

"Seriusan aku tu nggak nganggep aku keren sama sekali waktu SMA lho. Kerjaan aku tu cuma berangkat sekolah, belajar, kadang extra basket, kadang nemenin Tay extra berkuda, kadang bernafas kadang hidup. Udah gitu aja."

"Tapi kamu cakep. Bernafas aja udah cakep."

"Masa sih! Kalau kamu yang ngomong rasanya beda deh."

"Jangan mulai yaaa..."

"Eh, Gun. Siniin deh handphone kamu."

"Buat apa?" Tanya Gun sambil memberikan ponselnya.

"Tunggu." Off menekan nekan tombol dengan cepat menghubungi seseorang.

"Woy! Ini Off. Pasti kosong kan?? Sini ke sekolah. Aku tungguin. Di kelas atas ya..." Kekehnya saat mendengar Tay gelagapan karena belum genap mengumpulkan nyawanya. "Dua puluh menit. Kalau lebih, bayarin aku sama Gun makan. Bye!" Off mematikan ponselnya sepihak.

"Tay ya?"

"Baru bangun dianya. Semalem main game sampe jam lima."

"Dih kasian diancem ancem gitu. Kalau dia ngebut trus nabrak gimana donk?"

"Nggak bakal. Orang dia nggak bisa bawa mobil. Pasti di anter sama supirnya."

"Heh? Seriusan Tay nggak bisa bawa mobil?"

"Dia mah anak sultan. Aunty Aye nggak pernah sekalipun kasih dia bawa mobil sendiri. Pernah sekali aku ngajarin dia diem diem, eh malah nabrak gerobak tukang tahu. Akhirnya dia kapok nggak mau lagi."

"Astaga anak itu yaaa..." Gun menggeleng gelengkan kepalanya geli.

"Kamu siapa yang ngajarin Gun?"

"Aku ya?" Gun tertawa kecil. " Waktu SMA aku terpaksa anter mama ke UGD subuh subuh karna usus buntu. Waktu itu semua supir lagi pulang kampung, mau naik taxi kelamaan nunggu, ya udah aku bilang aja ke mama kalau aku bisa. Padahal enggak. Nekat aja."

"Ehhh gila kamu ya? Sampe tapi? Aman?"

"Nyerempet trotoar dikit, sampe di rumah sakit aku vallet-in. Nggak bisa parkir. Trus kamu tau nggak? Saking aku shocknya habis bawa mobil, besoknya aku demam tinggi banget. Untung aku di rumah sakit kan, jadinya malah sebelahan sama mama."

"Astaga anak kecil ini." Off mengacak acak rambut Gun gemas.

"Ayo rapiin lagi."

"Okeh..." Balasnya sambil menyisir pelan anak rambut Gun yang mencuat ke sana kemari.

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang