Kekacauan Kecil Lainnya.

4.1K 389 96
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
November, 2020

-------------------------
19 Januari 2021
-------------------------

"Sekali lagi aku tanya sama kamu, kamu yakin?" Off benar benar tidak bisa menutup mulut dan pikirannya sejak tadi walau sebenarnya otaknya lebih dibutuhkan untuk berkonsentrasi mengemudi.

"Off...Dateng, makan, pulang. Trus dia ngerasa hutangnya kebayar, trus dia nggak bakal ganggu kita lagi. Selesai."

"Aneh aneh aja lagian ngapain coba bantuin bawa buku doank sampe nraktir makan."

"Ya udah sih ikutin aja daripada dia nggak berhenti ngungkit ngungkit. Emangnya kenapa kok kayaknya kamu kesel banget. Dia sahabat kamu bukan sih?"

"Ya iya emang dia sahabat aku, cuman aku nggak mau aja kamu mikir macem macem tentang aku sama dia." Jawabnya berusaha memberi penjelasan.

"Ya kalau kalian nggak macem macem ngapain aku mikir macem macem coba?"

Ini yang Gun tidak tahu. Kekasihnya ini sempat menaruh hati pada Kay saat masih sebesar anak anjing dulu. Off hanya takut Kay akan mengungkit itu semua di depan Gun. Baru saja mereka berbaikan, jangan sampai ada satu cerita Kay yang membuat perjalanan pulang mereka nanti bagaikan neraka.

"Off? Ngelamunin apa? Jangan bilang kalian bener ada macem macem ya?"

"Hey! Nggak ada. Jangan ngaco!"

"Well, ya udah kalau gitu."
####

"Off! Gun!" Pekik Kay dari kejauhan sambil melambaikan tangan. "Pesen dulu di kasir." Ucapnya mengingatkan.

"Aku aja yang pesen, kamu temenin Kay." Ucap Off cepat. Tidak memiliki pilihan, Gun mau tidak mau mengangguk.

"Udah tau mau pesen apa, Gun?" Tanya Kay.

"Off tau kog kira kira aku mau makan apa." Jawabnya sambil tersenyum.

"Oh..." Kay mengangguk anggukkan kepalanya. "Macet nggak tadi ke sini?"

"Macet dikit sih, biarin aja toh Off yang nyetir." Gun lalu terkekeh.

"Nggak nyangka itu anak berubah banyak." Ucap Kay membuat Gun menatapnya ingin tahu.

"Ceritain..."

Kay tertawa kecil, "Off itu ya, Raja. Dia cuma perlu batuk dikit aja pelayan udah muncul semua dideketnya. Jangankan nyetir mobil, mau ambil minum di dapur aja diambilin Gun. Dia cuma tinggal telfon aja bagian dapur dari kamarnya."

"Di dapur Off ada operator telfonnya gitu???"

"Nggak percaya kan? Aku juga awalnya. Tapi emang beneran ada." Kay tertawa terbahak bahak. "Cuman ya gitu, anaknya keras kepala. Kalau nggak ada aunty Dararat sama uncle Pick ya dia nggak mau dilayani. Semuanya dia lakuin sendiri sampe diem diem belajar nyetir mobil. Trus yaaa..."

"Hey! Ngomongin aku ya?" Sela Off.

"Ngomongin kamu anak raja." Jawab Gun.

"Kay..." Off menatap wanita itu kesal sambil mengambil duduk di sebelah Gun.

"Enggak ngomongin yang jelek jelek kog..."

"Cuman ngomongin kamu keras kepala aja belajar mobil diem diem."

"Ohh, ya biar bisa kayak gini kan, biaa nyetirin pacar aku. Masa pacar aku yang nyetirin aku." Jawabnya sambil menatap Gun setengah menggoda.

"Hey! Kamu pikir aku apaan emang mesti disetirin?"

"Ya kamu pacar aku. Raja."

"Ehm!" Sela Kay. "Jangan gombal gombalan donk, ajak aku ngobrol juga..."

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang