Till We're Grey and Old

3.3K 296 191
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
Oktober, 2021

-----------------------
8 Maret 2021
-----------------------

Lalu lajunya bergerak sangat cepat pada permukaan air yang tenang. Sesekali beriak namun tak mengguncang hebat. Sudah berapa lama mereka berlayar? Satu tahun? Hampir satu tahun?

Ya. Satu tahun kurang dua hari lamanya kapal ini berlayar. Lalu apa yang bisa terjadi dalam satu tahun kurang dua hari itu? Apakah sesekali bertubrukan dengan batu karang? Atau mungkin mengangkut penumpang baru?

Hubungan yang sehat bukan berarti tidak ada perselisihan. Tidak ada perselisihan bisa pertanda lelah saling mengumbar urat leher, atau mungkin karena perasaan sudah berubah sehingga tidak berselisih merupakan cara aman untuk menyembunyikan sesuatu yang besar.

Apakah sebuah kapal bisa karam?

Besar kemungkinannya jika awak kapal tidak terus mengamati atau menyadari bagian mana yang perlu perhatian lebih. Kapal juga bisa karam karena kecerobohan nahkodanya sendiri. Tapi itu hanya sebuah kapal. Benda mati yang hanya bisa bergerak jika disokong oleh sesuatu, entah itu manusia, motor, angin, maupun ombak.

Apakah kita sedang membicarakan hubungan Off Gun dalam satu tahun kurang dua hari ini?

Tentu saja bukan. Ehmmm, tidak. Eh, atau belum? Entahlah, yang pasti mereka berdua tampak bahagia hari hari ini.

"Off please, aku bener bener harus lulus semester depan. Aku nggak mau habisin empat tahun di sini. Oke?" Gun tampak terganggu oleh Off yang sejak tadi tidak berhenti mengusilinya selama mengerjakan tugas akhir.

"Memangnya kenapa kalau empat tahun? Kamu nggak mau lebih lama sama aku?"

"Ck! Kamu tahu jelas banget bukan itu alasannya."

Off menghela nafasnya dalam lalu memutuskan untuk berebah di atas lantai menatap langit langit perpustakan.

"Off...Kamu tahu kan alasanku apa?"

"Hmm..."

"Kog hmm aja? Ngerti kan, Off??" Tanya Gun sekali lagi sambil terus menggerakkan jari jarinya lincah di atas laptop.

"Iya, ngerti." Balasnya singkat.

Kini giliran Gun yang menghela nafasnya panjang. Gun tahu sudah hampir dua bulan belakangan ini dia tidak banyak menyisihkan waktu untuk Off karena benar benar harus mengejar kelulusan pada semester ke tujuh. Dia tidak mau membuang uang satu semester lagi hanya karena sidang tugas akhirnya tidak bisa dilaksanakan tepat waktu. Pria kecil itu memindahkan laptop yang ada di pangkuannya lalu memutuskan untuk merebahkan diri di sebelah Off. Tidak akan ada yang masuk ke ruangan ini karena Gun telah meminjamnya selama empat jam kedepan kecuali petugas perpustakaan tidak sengaja melihat mereka melalui rekaman cctv lalu menganggap apa yang mereka lalukan sekarang tidak pantas.

"Kamu tahu kan aku tuh sayang berat sama kamu." Mulainya sambil menyeruak masuk ke dalam pelukan Off. "Aku mau lulus cepet bukannya nggak mau lebih lama sama kamu. Siapa sih yang nggak mau lebih lama lagi sama pacar sebaik ini. Mau lah..."

"Iya aku tahu..."

"Jangan marah. Jangan ngambek. Kalau kamu marah sama aku, konsentrasi aku buyar. Aku pasti nggak bisa mikir apa apa."

"Aku nggak marah kog. Aku cuman kesepian aja."

Gun mengusap usap dada Off pelan. "Habis aku ngumpulin bab satu dua tiga ini, kita jalan jalan mau? Harusnya aku bisa lebih santai soalnya Mr. Margie mau keluar kota sampe akhir bulan.

"Yakin? Nanti kayak yang waktu itu. Aku nggak mau ya ditinggal sendirian lagi di hotel gara gara Mr. Margie tiba tiba pulang trus minta kamu bimbingan mendadak.

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang