Baru Juga Hari Pertama.

4.4K 348 102
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
26 Januari 2021
-------------------------

Dari depan jendela kecil yang terpasang di seberang meja belajar Off, Gun mematung menikmati sinar matahari yang sempat katanya akan membelokkan cahaya karena terlalu malu berpapasan dengan ketampanananya.

Hangat. Tidak hanya seluruh tubuhnya, namun juga hati. Hati yang selama ini hanya memahami satu cinta, cinta aneh yang diberikan oleh ayah ibunya, kini belajar bahwa ada cinta dalam bentuk lain yang bisa memberikan kebahagiaan tanpa perlu menyakiti.

Gun tersenyum bangga. Begitu bangga atas keputusan terhebat yang pernah dia ambil. Di situ, sedang berbaring seorang laki laki yang tidak pernah sekalipun dia pikir dia butuhkan. Seandainya saja Off tidak memutuskan untuk hadir dalam hidupnya. Seandainya saja kisah kincir angin malam itu tidak pernah terjadi, mungkin sekarang Gun sedang duduk di taman belakang rumahnya, duduk termenung pura pura membaca buku buku tebalnya namun sebenarnya otak sedang melayang layang membayangkan bagaimana caranya pergi dari rumah terkutuk itu.

"Apa yang kamu pikirin? Hmm?" Tiba tiba saja lelaki yang sedang terbaring pulas tadi kini berdiri dibelakangnya memeluk erat pinggang kecil yang selalu dibencinya ini.

"Apa ya?" Jawab Gun menggoda prianya.

"Jangan coba coba ngarang ya kamu..."

"Kamu mikirnya yang jelek terus tentang aku." Rajuk Gun.

"Kamu pendek. Aku sampe bisa nitip dagu aku di kepala kamu."

"Mau mandi? Kamu belum mandi dari pagi."

"Mandiin..."

"Aku panggilin Non lho!"

"Lupain deh. Habis aku mandi, kita ketemu choco sama strawberry ya..."

"Oh iya, aku nggak liat strawberry dari tadi. Emangnya dia nggak dibiarin keliaran di rumah gitu?"

"Ada, di rumah belakang, Gun. Nanti ya..."

"Ya udah, mandi dulu sana."
####

Suasana rumah cukup sepi saat Off dan Gun memutuskan untuk mengunjungi choco di taman belakang.

"Mama biasanya ngapain jam jam segini?"

"Hmm, palingan mama keluar sama temen temennya. Kalau enggak ya ada di kamarnya lagi kerja."

"Mama kerja juga?"

"Mama tu kayak ketua penggalangan dana. Jadi arisan arisannya mama itu biasanya sekalian lelang sesuatu, nah dananya buat bantuin orang orang yang nggak mampu. Mama lebih jarang di rumah sih dari pada papa karna mesti pergi nyalurin uangnya langsung ke plosok plosok. Gitu..."

"Keren yaaaa..." Gun terpana mendengarnya.

"Hey kalian!" Pekik Dararat mengejutkan mereka.

"Mama mau kemana rapi amat?" Tanya Off.

"Mau ke kantor aunty Gom sebentar, mau rapat."

"Ma..." Panggil Gun.

"Ya sayang?"

"Mama kapan lagi ke plosok plosok? Gun mau ikut donk!"

"Eh! Beneran mau??? Aduh kapan ya?" Dararat bergegas mengeluarkan buku dari dalam tasnya. "Hari kamis mama mau ke Doi Pui, mau ke sekolah. Mau ikut?"

"Yuk, Off!"

"Boleh, lumayan dapet kuli panggul gratis mama nih."

"Ajak Tay sekalian, Off. Biar kuli panggul mama ada tiga."

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang