BAB 2 : PENGERTIAN, TUJUAN, RUANG LINGKUP, DAN SEJARAH

191 6 0
                                    

Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗






Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗

🌹🌹🌹


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alya Azzahra Furqon

1182020024_PAI 5A

BAB 2

PENGERTIAN, TUJUAN, RUANG LINGKUP,

DAN SEJARAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM


A. Pengertian Sosiologi Pendidikan Islam

Secara etimologis sosiologi berasal dari kata socio dan logy yang berarti ilmu tentang sosial. Secara terminologis, sebagaimana dikemukakan Astrid S. Susanto, sosiologi adalah ilmu yang hendak mengerti dan menjelaskan tindakan-tindakan sosial dari manusia yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat. Dengan demikian, sosiologi adalah ilmu yang obyeknya segala sesuatu yang tampak, menggejala dan menjadi realita dalam kehidupan sosial, seperti struktur dan stratifikasi sosial, corak dan sifat masyarakat, yakni masyarakat terbuka dan tertutup atau berada di anatara keduanya, pola komunikasi dan interaksi yang terjadi di dalamnya, nilai-niali budaya dan tradisi yang berkembang di dalamnya, keadaan tingkat sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan dan peradaban yang terdapat di dalamnya, serta tingkat ketertiban dan keamanan yang terdapat di dalamnya. Sosiologi berbeda dnegan hal-hal yang bersifat idealis, normatif dan pemikiran, sosiologi adalah sesuatu yang tampak dan menggejala.

Selanjutnya kata pendidikan secara etimologi berasal dari kata didik yang mendapatt awalan pe dan akhiran an. Pendidikan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) yang berhubungan dengan mendidik, pengetahuan tentang mendidik, dan pemeliharaan (latihan-latihan dan sebagainya) badan, batin dan sebagainya. Dalam bahasa Arab pendidikan berasaal dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan, pengajaran, pembinaan kehidupan, memeberi makan dan menumbuhkan. Kosa kata tarbiyah selanjutnya dibedakan dengan kata ta'lim yang berarti pemberitahuan tentang sesuatu, nasihat, perintah, pengarahan, pengajaran, pelatihan, pembelajaran, pendidikan dan pekerjaan sebagai magang, masa belajar suatu keahlian. Selain tarbiyah dan ta'lim ada pula tahzib, mau'idzah, riyadlah, tazkyah, talain, tadris, tafaqquh, al tabyin dan tazkirah.

Secara keseuluruhan, dalam Islam kosakata pendidikan tersebut sebanyak 13 macam. Dan kosakata di luar Islam, yaitu education, learning, teaching dan instruction. Dilihat dari perbandingannya, jelas jumlah kosakata pendidikan dalam Islam lebih banyak, hal ini membuktikan bahwa perhatian Islam terhadap pendidikan jauh lebih besar dibanding dengan agama lain. Kemudian banyaknya istilah pendidikan dalam Islam menggambarkan tentang banayknya aspek dari manusia yang harus dibina, yaitu selain aspek fisik dan panca inderanya jga aspek intelektual, dan aspek batin rohaniyah, yaitu aspek hati (al qalb), hati nurani (al fu'ad), spiritual (al ruh), rasa cinta kepada Allah (al sirr), rasa mendapatkan hidayah dari Tuhan (zauq) dan sebagainya. Selain itu, Islam pun mengakui bahwa ada aspek kemampuan dan bakat yang luar biasa dalam setiap aspek rohani tersebut misal seperti kemampuan pengetahuan (curiousitiy), kemampuan berbahasa (linguistik) dan sebagainya.

Selanjutnya, pengertian menurut terminologis Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran (intelek dan tubuh anak). Lalu menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) dinyatakan bahwa pendidikan adalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proeses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang