BAB 14 : PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN GLOBALISASI

13 1 0
                                    

Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗






Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗

🌹🌹🌹


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alya Azzahra Furqon

1182020024_PAI 5A

BAB 14

PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN GLOBALISASI


A. Pendahuluan

Sejak kedatangannya lima belas abad yang lalu hingga sekarang Islam adalah merupakan agama yang amat akrab dengan globalisasi. Berdasarkan catatan sejarah, Islam telah mengalami tiga kali globalisasi yaitu sebagai berikut:

Pertama terjadi sekitar 5 abad yang lalu yaitu mulai abad ke-7 masehi hingga mencapai puncaknya pada zaman Khalifah Abbasiyah Al-Makmun abad 12 Masehi. pada globalisasi pertama umat Islam bukan hanya mengekor atau membenar begitu saja setiap pemikiran dari luar, melainkan kan melakukan inovasi dan improvisasi serta melahirkan hal-hal baru yang sebelumnya sama sekali tidak dijumpai atau belum ada pemikiran Yunani, India, Persia dan lainnya. pada globalisasi pertama ini dunia islam dalam keadaan mulai bangkit, sedangkan Eropa dan Barat berada dalam ambang kehancuran.

Kedua, terjadi selama 4 abad, yaitu pada abad ke-13 Masehi dan mencapai puncaknya pada abad ke-17 Masehi yaitu ketika warisan ilmu pengetahuan kebudayaan dan peradaban Islam masuk ke Eropa dan Barat. yang terjadi melalui kegiatan penerjemahan karya-karya ilmuwan muslim dalam berbagai ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Eropa latin Inggris Perancis. pada saat globalisasi kedua ini keadaan umat Islam dalam keadaan maju sedangkan Eropa dan barat Dalam keadaan terbelakang atau the dark age. Eropa dan Barat mengambil ilmu dan belajar dari Islam tanpa harus menjadi orang Islam.

Ketiga, terjadi selama 3 abad yaitu abad ke-18 sampai dengan abad ke-20 yaitu ketika dunia islam mulai menyadari keterbelakangan dan ketertinggalan dan keterpurukannya dibanding dengan kemajuan yang di awali dunia Eropa dan Barat. dalam keterpurukan dan mulai bangkit kembali.

B. Tantangan tantangan Globalisasi

Azyumardi Azra mrngatakan, bahwa globalisasi yang berlangsung dan melanda masyarakat Muslim Indonesia sekarang ini menampilkan sumber dan watak yang berbeda. Proses globalisasi dewasa ini, tidak bersumber dari Timur Tengah, melainkan dari Barat, yang terus memegang supremasi dan hegemoni dalam berbagai lapangan kehidupan masyarakat dunia pada umumnya. Dengan demikian hegemoni tadi mrnemukan momentum baru yang pada dilirannya mempercepat proses globalisasi. Maka pada masa sekarang globalisasi ditandai oleh industri yang ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Adanya temuan di bidang teknologi canggih, khususnya teknologi di bidang informasi teknologi (IT).

2. Adanya hegemoni kekuasaan dan kekuatan negara maju yang menguasai IT, sumber daya manusia yang berkualitas, midal yang besar serta manajemen yang rapi.

3. Adanya tuntutan masyarakat yang ingin mendapatkan perlakuan yang lebih demokratis, adil, manusiawi, egiter dan humanis.

4. Adanya interpendensi yaitu keharusan setiap negara melakukan kerja sama antara suatu negara dengan negara lain dalam berbai bidang kehidupan baik dalam bidang sosial, ekonomi dan lain sebagainya.

C. Strategi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Tantangan-Tantangan Globalisasi

Strategi untuk menghadapi problematika yang ada dalam pendidikan Islam dapat dilakukan dengan beberapa langkah inovatif sebagai berikut :

1. Melakukan perubahan visu, misi dan tujuan. Hal ini penting dilakukan karrna era globalisasi telah menempatkan pendidikan sebagai salah satu komoditas yang diperdagangkan atau sebagai produk yang sijual pada konsumen yang harus menguntungkan atau sebagai produk yabg dijual pada konsumen yang harus menguntungkan.

2. Melakukan penyeimbangan kurikulum dan isi bahan ajar, antara ilmu-ilmu yang terkait dengan pengembangan fisik, pancaindera, dan akal dengan pengembangan hati nurani (moral) dan kesadaran spiritual.

3. Memadukan model pendekatan dan metode pembelajaran yang memadukan antara pendekatan san metode pembelajaran yang memadukan antara pendekatan behaviorisme dengan pendekatan konstruktivisme yang berbasis ilahiyah. Pada pendekatan behaviorisme ini pemebelajaran banyak berpusat pada guru (teacher centris), didasarkan pada konsep belajar sebagai memberikan, menimba, dan mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan pendekatan ini, metode yang digunakan adalah ceramah, teladan, dikte, hafalan dan sebagainya. Didalam pendidikan Islam yang berideologi humanisme teo-centris, bahwa yang menentukan keberhasilan pendidikan adalah perpaduan antara usaha manusia dan hidayah Tuhan.

4. Menggunakan manajemen yang memadukan antara pendekatan sistem dan infrastruktur dengan pendekatan yang berbasis perilaku manusia. Dengan pendekatan aistem dan infrastruktur ini memungkinkan berbagai pelayanan dapat diberikan kepada pelanggan, tanpa membedakan antara satu dan lainnya dan tanpa harus mengenal owner dari sebuah lembaga pendidikan.

5. Dengan memoerkenalkan kembali visi, misi dan tujuan pendidikan agama Islam secara komprehensif. Hal ini penting dilakukan karena selama ini masyarakat dunia belum mengenal pendididkan agama Islam secara utuh. Mereka baruvmengenal Islam hanya aspek fikih saja, tasawufnya saja, atau teologinya saja.

D. Penutup

Pendidikan Islam sudah memiliki pengalaman yang panjang dalam menghadapi tantangan globalisasi dan selalu berhasil mengubahnya menjadi peluang yang membawa berkah bukan hanya untuk umat Islam sendiri, melainkan untuk masyarakat dunia pada umumnya. Bukti kebenaran pendididkan Islam memandu perjalanan era globalisasi ini dapat diperlihatkan ketika Islam diterima oleh masyarakat dunia, dan dijadikan referensi utama dalam membangun peradaban Eropa dan Barat. Dalam konteks Indonesia, Pendidikan Islam, ternyata pendidikan yang paling survive dan berhasil mengahadapi berbagai tantangan globalisasi. Tidak hanya itu, pendididkan Islam saat ini juga srmakin dibutuhkan masyarakat modern di era globalisasi, mengingat sains dan teknologi tidak dapat memecahkan problema kehidupan masyarakat modern secara tuntas. Mereka butuh bantuan agama yang menawarkan nilai-nilai kemanusiaan.

Namun, demikian, ketika masyarakat di era globalisasi ini kembali kepada agama, maka agama yang mereka butuhkan adalah agama yang problem solver, agama yang mencerahkan, agama yang aktual, agama yang kontekstual. Sehubungan dengan itu, perlu adanya upaya melakukan peninjauan ulang/review dan refleksi secara kritis dan jernih terhadap seluruh komponen pendidikan Islam untuk memajukan pendidikan Islam serta integritas pribadi yang kokoh.

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ

Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗






Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗

🌹🌹🌹

Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang