BAB 18 : PEMANFAATAN BUDAYA LOKAL DALAM PENDIDIKAN

13 0 0
                                    

Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗






Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗

🌹🌹🌹


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alya Azzahra Furqon

1182020024_PAI 5A

BAB 18

PEMANFAATAN BUDAYA LOKAL DALAM PENDIDIKAN


A. Pendahuluan

Paling tidak ada tiga sisi yang dapat digunakan sebagai titik tolak untuk menjelaskan masalah pendidikan terutama pendidikan dan titik tolak untuk menjelaskan masalah pendidikan. 1)pendidikan dari titik kepentingan masyarakat. 2)pendidikan dari titik tolak peserta didik 3)pendidikan dari titik tolak kepentingan masyarakat dan peserta didik.

dari titik tolak kepentingan masyarakat, pendidikan diartikan sebagai upaya mewariskan ajaran, nilai-nilai, tradisi, budaya dan pengalaman dari seseorang atau dari suatu yang ada di masyarakat kepada generasi muda.

Dari kepentingan peserta didik pendidikan diartikan sebagai upaya menumbuhkan, menggali, mengarahkan mengembangkan dan mengaktualisasikan berbagai potensi bakat minat dan kecenderungan yang dimiliki peserta didik dengan cara mengaktifkan peserta didik tersebut untuk melakukan berbagai kegiatan yang bermakna bagi dirinya dalam situasi dan kondisi yang sengaja diciptakan untuk keperluan tersebut dengan arahan dan bimbingan dan fasilitas seorang guru.

Sedangkan dari titik tolak kepentingan masyarakat dan peserta didik pendidikan diartikan sebagai upaya menumbuhkan, mengarahkan dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang diidealkan oleh masyarakat bangsa dan negara dengan cara mengaktifkan peserta didik yang bersangkutan serta arahan dan bimbingan dari guru yang berperan sebagai fasilitator motivator katalisator dan mediator.

Indonesia menetapkan konsep pendidikan yang bertitik tolak dari kepentingan masyarakat dan individu hal ini dapat dilihat dari definisi pendidikan sebagaimana tercermin dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Hal ini juga sejajar dengan motto pendidikan dari Ki Hajar Dewantara; Ing Ngarso Sung Tulodo; Ing Madya Mangun Karsa; Tutwuri Handayani.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional pendidikan di Indonesia selain memberikan kebebasan kepada individu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi dirinya juga memasukkan, mengajarkan atau menginternalisasikan nilai-nilai dari luar yang sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

B. Pengertian Budaya Lokal

Budaya atau kebudayaan merupakan terjemahan dari kata kultur dalam bahasa Inggris. Sedangkan dalam bahasa Arab digunakan kata Al tsaqofah yang berarti kultur, refinement, education, dan civilizations. Secara harfiah budaya berasal dari kata Budi dan daya (budi daya) atau daya (upaya atau power) dari sebuah budi, kata budaya digunakan sebagai singkatan dari kebudayaan dengan arti yang sama. dalam konteks ini kebudayaan diartikan sebagai nilai-nilai ajaran konsep atau pemikiran yang terpilih secara selektif dan digunakan sebagai referensi atau pegangan dalam menyikapi, menjelaskan dan memahami berbagai fenomena kehidupan.

Kebudayaan atau budaya pada tahap selanjutnya menjadi semacam pranata acuan atau pikiran yang membingkai suatu aktivitas atau cognitive framework. cara kerja dan bertindak seseorang yang berbeda-beda antara satu dan lainnya terjadi karena budaya yang dijadikan atau digunakan sebagai bingkai kerjanya berbeda-beda. Dalam keadaan demikian, seseorang yang semula menganut nilai budaya tertentu bisa saja dipengaruhi oleh nilai budaya yang baru yang ada di masyarakat tempat tinggalnya, atau bahkan nilai budaya yang dianutnya semula akan hilang dan diganti dengan nilai budaya baru atau ia masih tetap berpegang teguh pada budaya aslinya atau digunakan secara bersamaan yang disesuaikan dengan keadaan waktu tempat dan keadaan masyarakat.

Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang