BAB 15 : MEMPERBAIKI LINGKUNGAN SEKOLAH

7 1 0
                                    

Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗






Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗

🌹🌹🌹


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alya Azzahra Furqon

1182020024_PAI 5A

BAB 15

MEMPERBAIKI LINGKUNGAN SEKOLAH


A. Pendahuluan

Para siswa atau peserta didik belajar di sekolah yang keadaannya berbeda dengan lingkungan di rumah atau di masyarakat. di sekolah terjadi interaksi antara kepala sekolah dengan para guru staf administrasi, para siswa, orang tua siswa dan sebagainya. masing-masing berkomunikasi, berinteraksi beradaptasi, berasimilasi berkolaborasi berintegrasi dan melakukan berbagai aktivitas lainnya. Dalam melakukan proses-proses tersebut mereka juga memperhatikan peran dan fungsinya yang berbeda antara satu dan lainnya sesuai dengan posisi masing-masing sesuai dengan struktur dan stratifikasi sosial di sekolah. banyak hal yang tidak dijumpai di tempat lain. dengan demikian, sekolah telah tampil sebagai sebuah masyarakat tersendiri yang berbeda dengan masyarakat lainnya. sekolah telah tampil sebagai masyarakat edukatif rumah atau lingkungan sosial yang bermakna demikian.

Namun demikian dalam realitanya di sekolah terdapat hal-hal yang menghilangkan sifat edukatif. Sekolah terkadang bersikap diskriminatif dan hanya menjadi tempat yang menyenangkan dan menjanjikan masa depan bagi kelompok elit sosial sedangkan bagi kelompok sosial yang kurang mampu sekolah-sekolah kadang tidak peduli. Demikian pula dengan jasa paket haji dan umroh, wisata ziarah, hiburan dan sebagainya yang sering dipasarkan di sekolah titik keadaan sekolah sebagai pasar ini tampaknya akan terus berlanjut dan berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Hal ini dimungkinkan, karena biasanya sistem pendidikan itu dipengaruhi juga oleh perubahan penduduk dan perkembangan ekonomi dalam masyarakat titik tidak hanya itu sekolah juga sering menjadi media bagi masuknya paham dan aliran yang tidak sepenuhnya sejalan dengan visi misi dan tujuan ajaran agama serta falsafah negara juga sering masuk ke sekolah. Mereka misalnya mengatakan, menggunakan sistem khilafah. tidak hanya itu di lingkungan sekolah juga terkadang muncul geng-geng yang sering melakukan pemerasan terhadap para siswa hingga menyebabkan terjadinya perkelahian atau tawuran antar pelajar.

Selanjutnya sekolah sebagai lembaga terdepan dalam membina akhlak dan moral bangsa juga sering ternodai oleh adanya sebagian sekolah yang karakternya tidak bermoral titik seperti adanya praktik korupsi dana BOS, jual beli soal ujian, menyogok dan lain sebagainya.

B. Bentuk-Bentuk Sekolah

Menurut Havighurst sebagai dikutip oleh Abu Ahmad, bentuk sekolah masyarakat adalah sebagai berikut:

1. bentuk sekolah tradisional, ketika sekolah tradisional ini berpandangan bahwa sekolah itu hanya tempat menimba ilmu pengetahuan tanpa harus terlibat dalam berbagai program yang bersifat sosial kemasyarakatan karena dinilai akan mengganggu program transfer ilmu pengetahuan dari sekolah ke peserta didik. Hal ini didasarkan pada sejumlah alasan: pertama Karena jumlah waktu yang terbatas di sekolah khawatir akan terkuras atau berkurang oleh kegiatan kemasyarakatan yang kurang ada hubungannya dengan kegiatan pengembangan intelektual. Kedua, karena adanya berbagai program kemasyarakatan yang masuk ke sekolah dihawatirkan ada yang tidak sesuai dengan visi, misi dan tujuan program pendidikan. ketiga, bahwa perkembangan yang terjadi di masyarakat cenderung lebih dinamis dan agresif dibandingkan dengan program yang ada di sekolah. keempat, bahwa masyarakat adalah demikian kompleks bagi anak untuk mempelajarinya secara intensif. alternatif yang semuanya tidak diharapkan.

Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang