Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗🌹🌹🌹
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alya Azzahra Furqon
1182020024_PAI 5A
BAB 4
MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN ISLAM
A. Pengertian Masyarakat
Astrid S. Susanto mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Masyarakat merupakan kesatuan yang dalam bingkai strukturnya (proses sosial) diselidiki oleh Sosiologi. Maka, dalam masyarakat terdapat kumpulan individu yang terdiri dari berbagai latar belakang, dari berbagai jenis georgrasi yang secara kultural pun terdapat berbagai lembaga pendidikan, penelitian museum dan lainnya. Hingga terdapat pemerintahan yang beragam dengan berbagai kompleksitasnya. Dengan kompleksnya permasalahan yang ada di masyarakat, maka kajian terhadap masyarakat dengan berbagai maslah itu menjadi menarik dan tidak pernah berakhir. Realita inilah yang menjadi fokus kajian sosiologi.
Dalam bahasa Inggris, masyarakat sering disebut society community atau group. Dan dalam Islam dengan istilah shu'ub, qabail, jama'ah, ijtima'iyah, qaum dan ummat. Yang mana semua istilah ini prinsipnya sama yang menunjukan pada adanya kelompok sosial namun dasaranya berbeda, seperti jama'ah dasarnya ikatan yang lebih umum, umat yang didasarkan pada misi keagamaan.
Dalam kajian Sosiologi, Anderson dan Parker sebagai dikutip Astrid S. Susanto mengatakan, bahwa ciri masyarakat adalah : adanya sejulah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu, mengadakan atau mempunyai hubungan satu sama lain, memiliki kepentingan bersama dan lain sebagainya. Sementara itu sebagaimana dikutip Astrid S. Susanto, membagi masyarakat dalam bentuk Gemeinschaft adalah suatu masyarakat yang lebih spontan dan Gesellschaff adalah masyarakat yang pebentukannya berdsarkan pada perhitungan-perhitungan manusia. Sedangkan menurut Emile Durkheim berpendapat bahwa Gemeinschaft adalah masyarakat yang lebih sederhana masih didasarkan pada ikatan geografis dan biologis atau masyarakat pedesaan sedangkan Gesellschaff adalah masyarakat modern yang terbetuk sebagai hasil ; pikiran manusia ang sdar akan interpendensi manusia satu sama lain demi kelanjutan hidupnya dan berdasarkan pemikiran pemenuhan kebutuhan denan akibat bahwa yang terbentuk adlah suatu masyarakat berdsarkan organisasi.
Lalu menurut Omar Mohammad al Toumy al Syaibany berpendapat masyarakat adalah sebagai tempat dimana individu dan kelompok berinteraksi, menjaln hubungan sesamanya, dimana usaha terpadu saling memahami dan menyatakan rasa masing-masing. Semasa interaksi inilah terbentuk kesatuan ummah dan insan sejagat. Ciri masyarakat menurut Islam sebagaimana dikemukakan Al Syaibani adalah masyarakat yang dipersatukan oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama, ilmu pengetahuan, hak-hak asasi manusia, akidah, akhlak dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dalam masyarakat terjadi berbagai proses interaksi baik anatara manusia dengan manusia dan manusai dengan alam tempat tinggalnya. Berbagai hal yang ada di masyarakat pada akhirnya akan mengarah pada pemenuhan kehidupan manusia baik yang bersifat fisik maupun non-fisik; material maupun spiritual, jasmaniah maupun rohaniah. Seluruhnya yang ada dalam masyarakat akan dilihat hubungannya dengan pendidian.
B. Pendidikan
Pendidikan berasal dari akta didik yang artinya bimbingan, arahan, pelajaran dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata education yang berarti pendidikan dan teaching yang berarto pengajaran. Dalam Islam, selain al tarbiyah yang berarti pendidikan, pengembangan, pengajaran, erintah, pembinaan kepribadian, memberi makan, dan menumbuhkan) ada juga al ta'lim yang artinya pemberitahuan tentang sesuatu, nasihat, perintah, pengarahan pengajaran dan juga masih banyak lagi kosa kata Islam yang menunjukan ke arah pendidikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A
Casuale☆SELESAI☆ Resume Sosiologi Pendidikan Islam. Buku karya Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. Disusun Oleh : Alya Azzahra Furqon