Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐Jangan lupa VOTE yaa.
Klik ⭐ Okayyyy🤗🤗🌹🌹🌹
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alya Azzahra Furqon
1182020024_PAI 5A
BAB 7
REORIENTASI PERAN DAN FUNGSI GURU
DALAM MASYARAKAT GLOBAL
A. Dasar Pemikiran
Guru adalah salah satu komponen pendidikan yang memiliki peran dan fungsi yang amat strategis. Karena amat kurikulum amat penting, di antara pakar pendidikan ada yang berendapat : "andaikata tidak ada kurikulum secara tertulis, tidak ada ruang kelas dan prasarana belajar mengajar lainnya, namun masih ada guru, maka pendidikan masih dapat berjalan. Kedudukan guru sangat dihormati, doa dan nasihatnya selalu diharapkan. Namun saat ini peran dan fungsi guru mengalami penurunan secara drastis akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya global yang cenderung mengutamakan ilmu penegtahuan dan teknologi dengan melupakan nilai-nilai moral dan agama.
Dampak era globalisasi yang demikian itu pada tahap selanjutnya emmengaruhi lahirnya perubahan orientasi visi, misi, peran dan fungsi guru. Penggunaan sains dan teknologi menyebabkan semakin mengecilnya peran dan fungsi guru karen abanyak tugas-tugas keguruan yang sudah tergantikan oleh teknologi. Demikian pula dnegan dimensi sakralitas dan kekudusan, seornag gur semakin tergeser yang mana doa dan nasihatnya sudah kurang dimintakan karena peran guru yang beralih fungsi hanya sebatas fasilitator, katalisator dan mediator. Ditambah dnegan berbagai masalah yang harus diambil alih oleh pihak lainnya karena memang dengan segala keterbatasnnya seorang guru dianggap sulit diharapkan lagi, seperti kasus gangguan jiwa, stress, bunuh diri mencuri, merampok dan sebaginya yang diambil alih oleh psikiater, pengacara, hakim, polisi dan lembaga-lembaga profesional alinnya.
Kekurang berdayaan guru dalam mengatasi berbagai maslaah tersbeut dikarenakan sebagian guru sudah ada yang mengalami disorientasi keguruannya. Orientasi visi misi mereka banyak yang telah terkena virus hedonistik, materialistik, pragmatis dan sekularistik. Dmekian pula maslaah penalahgunaan dana BOS/bantuan operasional sekolah dan menerapkan praktik kecuranagn dalam meluluskan ujian para muridnya dengan imbalan tertentu. Orientasi visi dan misi guru sebagai penggerak perubahan sosial/agent of social change ke arah yang lebih baik, peran mereak sebagai ulul albab serta peran kecendikiwanannya perlahan memudar. Karena mereka asik dengan dirinya dan kurang peduli pada tugas-tugas mulia tersebut.
Diyakini bahwa guru memiliki visi dan membangun peradaban umat manusia dengan menyebarluaskan kemampuan yang dimilikinya atas dasar panggilan hati nuraninya, agama yang diyakininya, tanggung jawab moralnya tentu jauh lebih banyak jumlahnya daripada guru yang telah kehilangan visi dan orientasinya itu. Namun kumlah mereka yang kehilangan visi dan orientasinya yang demikian kecil itu harus segera diatasi, karena dapat menodai martabat guru secara keseluruhan. Seornag guru tak ubahnya seprti sapu pembersih, yang akan baru dapat melaksanakan pembersihan jika dirinya terlebih dahulu dibersihkan.
B. Reorientasi Visi dan Misi Guru
Untuk mengatasi berbagai masalah yang ada, maka seornag guru memerlukan visi dan misi yang orisinal, yaitu visi sebagai Ulul Albab, al Ulama, al Muzakki, ahl al Dzikr, dan al Rasikhuna fi al 'ilm yang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Visi dan misi ini secara sederhana dapat dikemuakakan sebagai berikut :
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosiologi Pendidikan Islam : Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A
Random☆SELESAI☆ Resume Sosiologi Pendidikan Islam. Buku karya Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. Disusun Oleh : Alya Azzahra Furqon