Born To You •Part 2•

‹01› Ένα

¬Born To You¬
~Part 2~

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And
Sorry For Typo

🍀ENJOY YOUR READ 🍀

[WARN! jika ingin membaca cerita ini, disarankan membaca serie pertama cerita berjudul Born To You •Jaeyong• Terima kasih🙏]

Hujan turun membasahi bumi. Banyak orang yang memilih berdiam di rumah dan berkumpul bersama keluarga sambil berbincang dan minum teh hangat.

Berbeda dengan ibu dari dua orang anak ini; Jung Taeyong.

Ia masih terdiam dengan mata yang sembab, mengingat bagaimana perkataan putra keduanya kala ia datang kemari.

Hati ibu mana yang tidak sakit, kala putranya sendiri mengatakan 'Tidak Sudi' ketika ditanya 'apakah ia rindu pada ibunya? Apakah ia tidak ingin memeluk ibunya?'

Taeyong sadar, bahwa Jeno bukanlah manusia. Tapi apa tidak ada sedikit rasa sopan atau rasa sayang pada ibu kandungnya?

Taeyong merasa menjadi orang tua paling buruk yang pernah ada.

Ia sudah mengorbankan putra pertamanya, sekarang ia tak bisa menemani kedua putranya tumbuh hingga berusia 2 tahun. Ia juga merasa menjadi istri paling buruk, karena Jaehyun harus mengurus perusahaan ditengah tekanan batin yang begitu berat.

Cup

Taeyong menoleh ke samping, disana sang suami tengah membawa segelas coklat hangat dan tersenyum manis.

“Jaehyun, kau mengagetkan aku.” ujar Taeyong lembut.

“Maaf, Sayang.” jawab Jaehyun ringan.

Ia duduk di samping Taeyong dan memegang tangan dingin Taeyong.

“Lihat, matamu sembab. Jangan menangis terlalu lama, ya? Kau baru saja sembuh.” Jaehyun berujar sembari menggosokkan hidungnya pada hidung Taeyong.

Sedangkan Taeyong sendiri terkekeh tidak semangat.

“Jaehyun..” panggil Taeyong.

“Ya?” jawabnya.

“Bagaimana pertumbuhan mereka berdua?” tanya Taeyong penuh harap.

Jaehyun tersenyum.

“Mereka tumbuh sehat. Kau lihat sendirikan?” jawab Jaehyun singkat.

“Jelaskan lebih detail, Jae. Kumohon.” Taeyong memohon dengan wajah bak kucing meminta makan.

“Jangan memasang wajah seperti itu, Tae. Jika saja aku tidak ingat kau baru sembuh, sudah pasti kau akan berteriak dibawahku sekarang.” Jaehyun terkekeh kecil.

“Ehmm, mulai darimana aku? Begini--Jeno dan Jaemin tumbuh bersamaan, namun sifat mereka berbeda jauh. Dulu aku pernah mengatakan bahwa Jeno adalah--ehmm.” Jaehyun tidak berani melanjutkan bicaranya, ia takut kalau Taeyong sakit hati lagi.

“Dia keturunan iblis terkuat, kan?” tanya Taeyong lembut, lebih tepatnya sedih.

Mata Jaehyun terbelalak.