Born To You •Part 2•

‹08› Οχτώ

¬Born To You¬
~Part 2~

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And
Sorry For Typo

🍀ENJOY YOUR READ 🍀

Hari-hari telah berlalu begitu cepat, menggantikan hari ini dengan hari esok.

Usia 'Duo J' kini telah memasuki 7 tahun. Mereka berdua tumbuh seperti Yin dan Yang. Satunya memiliki hawa positif dan menyenangkan, tetapi satunya lagi semakin bertambahnya usia; hawa yang dibawa olehnya semakin dingin menusuk dan terasa menghitam.

Dan kalian pasti tahu siapa itu.

Taeyong sendiri telah keluar dari Rumah sakit setelah 5 tahun lalu ia diputuskan untuk melakukan perawatan dengan Psikiater.

Namun, hingga tahun ini; hubungannya dengan sang Suami tak kunjung membaik. Jaehyun masih sama dinginnya dengan 5 tahun lalu.

Pagi ini, dengan senyum cerianya; Taeyong membuatkan sandwich untuk sarapan pagi. Ia mengerjakan semua itu sendiri dan beberapa maid mengerjakan bagian lain.

Tap tap tap

Langkah kaki terdengar dari tangga. Taeyong bahkan bisa mengenali mana langkah kaki Jaehyun, mana Jeno dan mana Jaemin. Ia hafal suara itu diluar kepala.

Tanpa menoleh, ia berbicara.

“Nana sayang... Bantu Mommy ambil kejunya, bisa?” tanya nya pada putra bungsunya.

Yang dipanggil menyaut dengan riang dan melangkah ke kulkas.

“Ini Mommy! Woaah--Mommy buat Sandwich ya? Nana tomatnya yang banyak, ya mom?” pesannya pada sang ibu.

Bicara Jaemin kini juga sudah mirip bocah berusia 10 tahun atau lebih. Lancar tanpa ada kendala.

See, dia memang bukan manusia biasa.

Taeyong terkekeh lembut dan mengangguk mengiyakan.

Jaemin tersenyum antusias melihat senyum Taeyong. Di ciumnya pipi sang ibu dan selanjutnya ia memberikan pelukan hangat.

“Mommy jangan nangis lagi ya? Kalo mommy nangis, Nana ikut sedih.” ujarnya.

Taeyong terenyuh.

Ia tak menyangka Jaemin bisa sebaik ini padanya. Lalu ia sedikit terkekeh mengingat 'Apa' bentuk Jaemin dulu.

“Nggak, mommy janji nggak akan sedih lagi. Tapi--Nana harus jadi anak yang pintar ya? Biar bisa buat mommy bangga?” tanya Taeyong dengan senyuman khas miliknya.

Yang ditanya mengangguk antusias.

Tak lama, ada suara langkah kaki lagi dari arah tangga. Itu Jaehyun yang turun dengan baju santainya.

“Jaehyun? Kemarilah kita akan sarapan bersama. Aku membuatkan Sandwich untuk kalian.” tawar Taeyong dengan nada lembut miliknya.

Namun, ia harus menelan kecewa secara bulat-bulat. Jaehyun hanya diam tanpa mau melihat ke arahnya atau bahkan sekedar menjawab dengan deheman.