Born To You •Part 2•

‹26› Είκοσι έξι

¬Born To You¬
~Part 2~

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment
Sorry For Typo

🍀ENJOY YOUR READ 🍀

Flashback...

Mark membelalakkan matanya melihat apa yang terjadi di hadapannya saat ini.

Tadinya ia menunggu begitu lama di depan rumah, dan biasanya pukul setengah tujuh Haechan, Jaemin dan Jeno sudah lewat. Ia menunggu sampai jam setengah tujuh lebih, namun mereka bertiga tak kunjung lewat. Akhirnya ia menyuruh Yangyang untuk pergi ke sekolah dulu. Dan ia mendatangi rumah keluarga Jung.

Namun yang ia temukan di sana hanyalah Jeno dengan tangan yang tergantung mengudara dan seolah menarik aliran darah dari kamar Jaehyun.

“Jeno, apa yang terjadi? Bagaimana mungkin kau--” ucapan Mark tersedak di tenggorokannya.

Jeno acuh tak acuh dan tersenyum smirk.

“Jung Minhyung... Ini bukan urusanmu.” ujarnya tajam.

Mark membelalakkan mata.

Jung Minhyung? Bukankah itu namanya dulu?

Tapi Mark bisa berpikir dewasa untuk saat ini. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk flashback.

“Jeno... Apa iblis itu--arghhh!” pekik Mark tiba-tiba.

Jeno juga tersentak ketika Mark membahas tentang iblis yang ada pada dirinya.

Tangan Jeno yang tadi digunakan untuk menghisap darah Jaehyun, kini ia alihkan untuk mencekik leher kakaknya sendiri.

“Darimana kau tahu?!” tanya Jeno dengan nada tajam mengintimidasi.

Mark kesulitan menjawab. Kakinya sudah tidak lagi memijak tanah.

Padahal ia sadar, tangan Jeno bahkan tidak menyentuh lehernya, tapi sepertinya ada tangan lain yang tak kasat mata yang mengikuti gerakan tangan Jeno untuk mencekik dirinya dengan begitu erat.

“Darimana kau tahu hal itu?!” teriak Jeno lebih keras.

Matanya berubah sedikit demi sedikit memerah.

“Akh--akhuu, arghh!” Mark tak bisa menjawab.

“Jungh Je--Jenohh--Argh!” panggil Mark.

Jeno menjatuhkan Mark secara kasar di anak tangga teratas. Namun naas, Mark berguling jatuh ke tangga dan berhenti sampai anak tangga ke-13 dari atas.

Tubuhnya serasa remuk, namun ia tak bisa meninggalkan Jeno dalam keadaan seperti ini. Insting seorang kakak kali ini lebih mendominasi dirinya.

“Darimana kau tahu hal itu, Jung Minhyung?!” teriak Jeno.

Mark hanya sedikit meringis dan menatap Jeno dengan dalam. Dengan sabar dan hati-hati ia menjawab adiknya itu;

“Mommy pernah mengorbankan diriku untuk membentuk Jaemin, Jen. Jiwaku terkurung di Olympus selama entah berapa tahun aku pun lupa. Disana aku masih bisa mendengar dan merasakan bagaimana khawatirnya para dewa dan dewi atas pertumbuhan dirimu, Jen. Mereka selalu bilang bahwa kau adalah keturunan iblis. Sebenarnya itulah alasan pertamaku bereaksi agar bisa keluar. Aku memberontak di dalam bunga Daisy-- agar aku bisa mengatakan pada mereka bahwa kau tidak seburuk itu.” ujar Mark menahan tangisan.