Born To You •Part 2•

‹13› Δεκατρία

¬Born To You¬
~Part 2~

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And
Sorry For Typo

🍀ENJOY YOUR READ 🍀

Sampai di rumah, Jeno dan Jaemin langsung berlari menuju kamar.

Lebih tepatnya hanya Jaemin yang berlari, karena Jeno hanya berjalan dengan wajah datarnya.

Sampai di tangga bagian tengah, ia melirik ke bawah dan terkekeh sinis.

“Sudah tahu ya rupanya?” gumamnya kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Di sisi lain, setelah turun dari mobil; Taeyong langsung  menuju dapur. Ia akan menyiapkan makan siang.

“Baru kelas satu dan hari pertama sekolah, sudah sesiang ini pulangnya?” gumamnya entah pada siapa.

Ia sedikit celingukan mencari Jaehyun, tapi sepertinya Jaehyun pergi lagi karena terdengar suara mobil yang menjauh.

“Apa yang ingin dibicarakan Jaehyun tadi? Lalu--- apa ia sudah memaafkan diriku?” gumam Taeyong.

“Memaafkan atau tidak-- si Jung itu tak akan pernah berpisah darimu, Jung Taeyong. Meski kebodohanmu itu sebenarnya tidak bisa ditoleransi, tapi bagaimanapun Jung Jaehyun itu akan tetap bersamamu karena kau takdirnya. Maka dari itu, aku memindahkan sesuatu ini kedalam tubuh putramu yang tak memiliki takdir seperti Jaehyun.”

Taeyong tersentak mendengar kalimat itu. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah tangga.

Disana, putra sulungnya; Jung Jeno sedang menuruni tangga dengan langkah pelan. Baju nya kini sudah berganti dengan baju santai.

Taeyong terperangah.

“Jeno?” panggilnya.

Sedangkan Jeno hanya menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum smirk.

“Jeno bicara apa, nak?” tanya Taeyong sekali lagi.

Ia tidak salah dengar kan? Jeno usia 7 tahun berbicara dengan kosakata yang sulit seperti itu.

“Lihat saja setelah ini, kalian pasti akan bersatu kembali. Lalu mencari cara memusnahkan aku, iya kan? Dewa Dewi sialan itu belum kapok ternyata? Bodoh!” desisnya tajam di akhir kata.

“Ka--Kau bukan Jeno?!” pekik Taeyong.

Setelahnya Taeyong berjalan mendekati Jeno, namun sebuah suara menginstrupsi dirinya.

“Mommy?! Mommy kenapa? Mommy sakit?!” itu suara Jaemin yang terlihat khawatir.

Taeyong langsung menoleh ke arah Jaemin, dan tepat di belakang Jaemin ada putra sulungnya.

“Jeno?!” kagetnya.

Jaemin juga langsung menoleh ke arah belakangnya.

Sedangkan Taeyong langsung menoleh ke arah tadi. Di sana kosong, Jeno tidak ada.

Ia hanya bisa melebarkan mata dan menggeleng pelan, tidak percaya.