24.

23.2K 1.4K 45
                                    


Darel berdiri termenung di balkon kamarnya, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya dan menikmati senja yang terpampang dia depannya. Dia bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan. Kebahagiaan yang sudah ia harapkan sejak dulu sudah ia dapatkan.

Sebelumnya bukan ia tak bahagia dengan kehidupan, namun saat bersama keluarga nya bahagia Darel jauh berkali-kali lipat.

Sampai saat ini meski sifat keluarganya yang berlebihan dalam menjaganya tapi tak menurunkan rasa syukur serta haru sarat akan kebahagiaan.

Rasa sayang yang di berikan oleh sang mommy. Rasa nyaman yang juga di berikan oleh sang daddy dan juga rasa aman dan tentram saat bersama sang kakak maupun sang papa. Dan rasa bahagia saat melihat opa oma nya yang begitu sayang pada Darel.

Yah, meski kelakuannya macam setan semua tapi tak membuat Darel kecewa akan hal itu, hanya sedikit rasa ingin mencubit ginjalnya, udah itu aja kok.

Dulu Darel berpikir akan hidup sendiri saat dia meninggalkan panti asuhan karna Darel berniat mandiri dan tak ingin selalu menyusahkan sang bunda.

Namun daddy dan kakaknya datang membawanya pulang. Yah meski maksa juga sih. Kalau di ingat, itulah awal dimana Darel menjadikan Bima sasaran pembullyan. Karna kesal kalah cepat dan kuat dari Bima, dan lagi Darel juga kesal Bima membawanya macam karung beras.

Dia juga sangat beryukur di berikan 2 sahabat yang juga menyayangi dan menjaganya.

"Hey, sedang apa hm?" Lamunan Darel terhenti oleh suara Brianna.

"Ah, aku hanya sedang bersyukur pada tuhan mom."

"Hm... karna?"

"Yah karna memberikan mommy yang baik dan lembut seperti mommy," jawab Darel dengan senyum tulusnya.

Brianna yang mendengar ucapan Darel mengembangkan senyum tulusnya yang menambah kesan anggun di wajah cantiknya.

"Mommy juga senang memiliki putra imut dan baik seperti Darel." Ucapan Brianna membuat Darel cemberut namun kemudian memeluk sang mommy.

"Jadi hanya mommy yang di peluk?" goda Alex yang baru saja masuk ke kamar Darel.

"Aku juga sayang daddy. Meski sifat dad yang kek setan, Darel tetap sayang kok," ucap Darel lembut bercampur nada sarkas di dalamnya. Darel memberikan pelukan, dari Brianna kemudian Alex.

Alex hanya terkekeh dengan jawaban putranya dan membalas pelukan Darel. Brianna yang melihat itu juga ikut memeluk mereka berdua.

"Terimakasih sudah menjemput Darel dad," ucap Darel lirih. Alex tak menjawab, dia hanya sibuk memeluk putranya dengan Brianna yang mengelus rambut tebal sang putra.

"Baiklah, kita ke bawah yuk, di sana semuanya sudah berkumpul," ajak Brianna dan Darel mengangguk.

_______________

"Opa, Oma!!" teriak Darel menghampiri keduanya dan langsung memeluk mereka erat.

William dan Freya sempat terkejut, namun langsung membalas pelukan Darel dengan erat. William menoleh ke arah Alex yang datang bersama Brianna seakan bertanya 'ada apa', Namun Alex hanya tersenyum menanggapi.

"Lalu kakak tidak di peluk gitu?" rajuk Austin yang sedari tadi melihat adiknya memeluk opa oma mereka erat.

"Ish, ngambekan."

Setelah mengatakan itu Darel memeluk Austin maupun Dion yang berada di samping kaka keduanya.

"Wah ada apa ini? Pelukan gratis? Papa mau juga dong dipeluk," ujar Gio yang baru saja datang dari pekerjaannya.

"Ga mau, papa bau!" sinis Darel.

"Kok gitu sih, padahal kan papa harum," jawab Gio tak terima sambil memajukan bibirnya ke depan.

"Jangan memajukan bibirmu Gio. Itu menjijikkan!" sarkas Alex dan semuanya tertawa.

Darel suka ini dan dia berharap keluarganya akan selalu di selimuti canda tawa dan bahagia seperti ini. Meski terkadang akan ada masalah yang datang tapi dia yakin Darel akan menyelesaikan masalah itu dengan keluarganya.

Hidup tanpa masalah itu bagaikan kopi tanpa gula. Ga ada pemanis nya. Ga ada yang bikin menarik juga.

"Aku menyayangi kalian," ucap Darel dengan senyuman tulusnya.

Yang lain juga membalas senyuman Darel tak kalah tulusnya.

Setelahnya mereka hidup dengan penuh canda tawa dan di hiasai dengan kejahilan Darel yang semakin menjadi. Sasarannya juga bertambah satu selain Bima, yaitu sang papa, Gio.






END.




Darel ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang