Baru saja bel istirahat berbunyi,para siswa-siswi SMA Nusantara sudah di tarik atensi mereka dengan kehadiran dua bus pariwisata yang memasuki wilayah sekolah. Bukan untuk berwisata atau sebagai macam,hanya saja transfortasi itu mengantar pulang para atlet sekolah. Mereka baru saja bertempur di kota lain selama beberapa hari dalam acara O2SN tingkat provinsi.
Tak terkecuali untuk dua siswi dengan badge nama yang bertulis Lia Aqila Syafar dan Mika Amelia Putri. Mereka juga ikut menengok ke arah lapangan futsal yang tengah ramai.
Banyak para circle dari atlet-atlet itu juga ikut menyambut kehadiran teman mereka dengan sangat riuh. Tidak bisa di pungkiri, bahwa setiap bidang membawa pulang piala atau mendali mereka masing-masing.
Walau di kelas Lia tidak ada yang menjadi perwakilan,jangan lupakan teman sekelas nya yang juga ikut heboh, khususnya kaum hawa.
Ya ikut heboh,sebab para pangeran mereka sudah kembali. Tentu saja yang di maksud —para pangeran—adalah Jericho Novaldo and the gang; merupakan perwakilan dari bidang taekwondo. Bagi Lia, mereka itu semacam One Direction nya SMA Nusantara.
Lia memutar bola matanya jengah saat sekumpulan cowok kerdus dari kelasnya juga ikut keluar,pastinya karena penampakan atlet perempuan yang merupakan kaum good looking.
"Heboh banget yah. tapi keren sih,apalagi Jeno..sampai pernah mikir gue kalo otak dia punya kelainan" titah Mika dengan manik masih melihati kerumunan. Yap,yang di maksud Mika adalah Jericho Novaldo—warga sekolah lebih akrab memanggil dia dengan sebutan Jeno.
"Gimana?" Tanya Lia bingung.
"Yaa maksud gue,katanya,waktu kelas dia sering ngiler tapi kalo di tanya kadang bisa jawab,trus kalo perangkingan juga langganan lima besar. Aneh ya?"
Aneh?ya tentu saja aneh buat Lia. Memang ada otak manusia yang bisa di ajak tidur sekaligus mengikuti pelajaran? Lia sering mendengar cerita seperti itu dari orang lain ,tapi tentu saja dia tidak langsung percaya. Maafkan pikiran suudzon ini,tapi menurut Lia,cowok itu pasti bertindak curang saat ulangan.
"Lo dapat cerita gitu dari mana sih?"
"Tuh" tunjuk Mika dengan sekumpulan cewek dari kelas mereka yang masih heboh dengan penampakan Jeno. Sudah Lia duga,narasumbernya saja tidak valid.
"Mika,sumpah gue takut lo nanti di tipu-tipu orang" sahut Lia yang jujur khawatir dengan Mika. Teman nya ini terlalu mudah termakan berita yang belum jelas kebenarannya—menurut Lia. Tentu Mika langsung membantah pernyataan itu.
"Eh! Gak gitu juga kali Li!"
"Dah ah!kantin aja yuk,mau minum es teh nih" ajak Lia. Alhasil, Mika yang sudah ingin mengamuk di tempat terpaksa menahan diri,karena dia juga sudah lapar,pengen nasi uduk nya ibu kantin.
Sesampainya di tempat tujuan,mereka sudah di sambut dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari yang pacaran tidak tau tempat, kumpulan tukang gosip,teriak-teriak ke temannya mau pesan apa,ngedesak abang kantin biar cepat,sampai kumpulan cowok yang berkerumun paling pojok pun ada. Hal semacam ini sudah jadi skenario abadi buat kantin sekolah.
Entah kesambet apa,Mika yang tadinya ingin mengomel tiba-tiba nawarin jasa pesan. Padahal nih, biasanya mereka ribut dulu jika masalah siapa yang akan pesan. Gak tau kenapa, rasanya enak aja kalo teman yang mesanin,berasa kaya punya babu.
"Mau apa?gue pesanin"
"Gorengan dua sama es teh aja deh,masih rada kenyang" ujar Lia dengan perasaan senang karena ia tinggal duduk dan menunggu.
"Okey" Mika pergi untuk mesan,menyisakan Lia yang duduk sendirian sambil memainkan ponsel.
Tidak sampai dua menit cewek itu menyendiri, seorang cowok yang Lia kenal tiba-tiba duduk tepat di hadapannya tanpa meminta ijin. Kehadirannya membuat dahi Lia berkedut hebat,hingga tanpa sengaja manik cewek itu menangkap sebuah bingkisan yang di bawa oleh si cowok.
Seketika Lia menghela nafasnya kecil, saat itu juga dia paham dengan tujuan orang di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang J&L [Jeno-Lia]
RomanceCinta itu rumit. Lia benar-benar tidak tertarik. Ia hanya ingin hidup dengan sederhana di masa SMA nya, sederhana seperti karakter sampingan yang seringkali di gambarkan tanpa wajah dan buram. Walau terlihat tidak penting, setidaknya mereka hidup le...