01

1.4K 130 49
                                    

Satu minggu semenjak pernikahan terpkasa itu, kini Lee Taehyung harus menahan kekesalan setiap pagi karena harus melihat wajah gadis yang telah merenggut kebebasannya. Kang Sohyun, gadis yang dia nikahi satu minggu yang lalu karena paksaan dari sang Ayah, adalah gadis yang kaku dan bodoh menurutnya.

"Taehyung-ssi, aku sudah membuatkan kopi untukmu."

Lihatlah, kebodohan ini selalu dia dengar setiap pagi hari. Gadis itu selalu menawarinya kopi padahal jelas-jelas dirinya tidak menyukai jenis minuman berkafein itu.

Seperti biasa, Taehyung akan mengabaikan tawaran tersebut dan memilih untuk mengambil air putih di atas meja.

"Taehyung-ssi, apa kau tidak menyukai kopi ?"

Taehyung menghembuskan napasnya sedikit kasar. "Kau pikir dengan otakmu! Kenapa setiap pagi aku tidak pernah meminumnya ? memang ya, kalau bodoh akan tetap bodoh."

Sohyun menunduk mendengar jawaban dari pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu. Sohyun tahu, Taehyung tidak pernah mencintainya. Pria itu bahkan mengatakan dengan lantang jika pernikahan mereka hanya di atas kertas.

Kendati begitu, Sohyun tidak pernah beranggapan seperti itu. Baginya, Taehyung adalah suaminya. Dan dia harus melakukan tugasnya sebagai seorang isteri untuk melayani sang suami.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu jika kau tidak menyukai kopi. Kau tidak pernah mengatakannya padaku. Lain kali aku tidak akan membuat sesuatu yang lain."

"Tidak perlu. Sudah berkali-kali aku katakan. Tidak perlu melakukan kewajibanmu sebagai seorang isteri. Ingat. Kita hanya orang asing yang terpaksa harus hidup dalam satu rumah. Kau urus saja dirimu sendiri. Dan aku akan mengurus diriku sendiri." Setelah mengatakan itu, Taehyung langsung pergi tanpa sepatah katapun lagi.

.

.

Pagi ini, Sohyun kembali masuk bekerja setelah mengambil cuti selama satu minggu. Gadis itu bekerja di perusahaan G Han. Sebagai pegawai biasa.

"Lihatlah pengantin baru kita ini! wajahnya terlihat sangat cerah setelah kembali dari bulan madu!" teriak salah satu pegawai di sana.

"Woah.. aku kira dia tidak akan bekerja di sini lagi setelah menikah dengan direktur L Croop."

Sohyun hanya tersenyum tipis menanggapi godaan dari rekannya itu.

"Kenapa pagi-pagi sekali kalian sudah sangat berisik?" seorang pria bermata sipit dengan rambut yang tertata rapi berdiri tidak jauh dari mereka.

"Pak, Sohyun sudah kembali bekerja!"

Sohyun berbalik dan memberikan salam pada Han Jimin, CO di kantornya.

"Selamat atas pernikahanmu, Sohyun." Jimin mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis. "Maaf, karena tidak bisa hadir di hari bahagiamu."

Sohyun segera mejabat uluran tangan itu, "Iya, tidak masalah. Terimakasih, Pak."

.

Berbeda dengan Sohyun. Di kantornya, tidak ada siapapun yang berani mengucapkan selamat pada Direktur mereka yang baru saja menikah itu. Semuanya nampak berjalan seperti biasanya.

"Suruh Jeon Hyejin ke ruangan saya sekarang." Taehyung meletakan kembali telpon itu ke meja lalu memijit pelepinya pelan. Entahlah, semenjak menikah Taehyung jadi merasa sering pusing mendadak.

Suara ketukan pintu membuat Taehyung mendongak, seorang gadis berambut panjang dengan kemeja biru laut, juga rok ketat selutut masuk sambil menatapnya dengan wajah datar "Anda memanggil saya, Pak ?"

Without You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang