15

606 102 63
                                    

Lama ya ?
Maaf buat yg nunggu.

Selamat membaca, sorry untuk semua typo :)

.

.

.

.

Sohyun memutuskan untuk menumpang dulu di rumah Jimin sementara waktu. Selain tidak ada tempat lain, Sohyun juga lupa membawa uang dan semua barang-barangnya, termasuk ponsel.

"Sohyun-ah.." Gadis yang sedang sibuk mengelus perut ratanya itu menoleh.

"Apa dia sudah menendang ?"

Pertanyaan konyol itu membuat Sohyun terkekeh, "Ya! bahkan bayinya masih berbentuk gumpalan daging, bagaimana mungkin bisa menendang.

Jimin ikut terkekeh, "Aku akan ke kantor. Jika kau butuh sesuatu, hubungi aku saja, aku akan membelikannya untukmu."

"Hem.. Terimakasih, Jim. Maaf merepotkanmu."

Jimin tersenyum, "Tidak masalah."

"Eum, Jimin-ah!"

"Iya ?"

"Jika Taehyung mencariku, kau tahu bagaimana harus menjawab 'kan ?"

Jimin mengangguk, "Kau tenang saja. Aku tidak akan bilang jika kau sedang menumpang di rumahku."

Sohyun tersenyum, "Terimakasih." Ucapnya sekali lagi.

Sohyun belum menceritakan semuanya pada Jimin, dia hanya bilang terjadi pertengkaran kecil antara dirinya dan Taehyung. Jika dia menceritakan semuanya, Sohyun yakin. Jimin tidak akan tinggal diam.
.

.

.

Baru satu hari, Taehyung sudah merasa akan gila karena tidak dapat menemukan Sohyun di manapun, ponsel wanita itu juga tertinggal di kamar mereka. Sembari melihat sebuah tespek di tangan kanannya, Taehyung tersenyum lalu berujar pelan, "Sayang, kau tidak boleh pergi meninggalkan aku, apalagi kau membawa bagian dari diriku di dalam perutmu. Aku akan segera menemukanmu dan membuktikan jika apa yang di katakan Hyejin hanyalah kebohongan."

Taehyung kemudian menyimpan tespek itu ke dalam laci kecil lalu beranjak dan menuju kamar mandi. Dia harus segera bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit tempat Hyejin mengambil surat pemeriksaan kehamilan tersebut. Dan mencari bukti, jika Hyejin tidak benar-benar hamil.

.

.

Tidak banyak yang Sohyun lakukan di rumah besar itu, setelah mencuci piring bekas makan siangnya, wanita itu kembali duduk di depan televisi besar yang sedang menayangkan sebuah varety show. Tidak ada yang menarik. Sohyun merebahkan dirinya di sofa lalu tiba-tiba saja dia merindukan Taehyung sampai rasanya ingin menangis sangking rindunya.

Wanita itu kemudian menunduk dan kembali mengelus perutnya. "Sayang, jangan mempersulit mama ya. Mama sedang marah dengan papa, jadi tidak bisa bertemu, tolong jangan rindu papa dulu." Sohyun pikir setelah mengatakan kalimat itu perasaannya akan sedikit tenang, namun yang terjadi dia malah semakin merindukan suami berengseknya itu.

"Aku pulang!" suara itu refleks membuat Sohyun langsung beranjak dan menghela napasnya pelan saat melihat Jimin yang baru saja datang.

Sebenarnya apa yang kau pikirkan Sohyun! jelas saja Jimin yang pulang. Ini kan rumahnya.

Di saat Sohyun tengah sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba Jimin sudah mengambil alih duduk di samping wanita itu dan meletakan satu box pizza di atas meja. "Makanlah. Aku membeli pizza kesukaanmu."

Without You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang