17

522 98 62
                                    

Maaf untuk semua typo..

Selamat membaca :)
Semoga gak darah tinggi ya baca part ini 😁

.

.

.

Setelah menemui Hyejin, kepala Minho pusing sendiri. Ancaman wanita itu benar-benar membuatnya bingung.

"Kau dari mana saja ?" Itu suara Eunji yang baru saja kembali dari dapur.

Minho sedikit tersentak lalu berujar, "Ah... Itu, tadi ada sedikit masalah di kantor jadi aku harus menyelesaikannya."

Eunji menghampiri sang suami, "Padahal tadi Taehyung dan Sohyun ingin makan malam bersamamu."

"Maafkan aku, sayang. Lain kali kita akan ajak mereka ke sini lagi. Tadi itu, benar-benar mendadak."

"Hem. Tidak apa-apa." Eunji tersenyum "Baiklah, kalau begitu mandilah. Aku akan menyiapkan makan malam untukmu."

Minho mengangguk, "Baiklah." Pria itu menatap punggung sang isteri yang mulai menjauh, otak nya mulai membayangkan bagaimana jika Eunji tahu kelakuan bejatnya. Apakah wanita itu akan membantunya seperti waktu itu ? Atau malah dirinya akan di tinggalkan ? Memikirkannya saja sudah membuat dadanya nyeri.

"Jeon Hyejin, kau tidak akan bisa lagi mengancamku setelah ini." Ujarnya pelan sebelum menghubungi seseorang di seberang sana.

.

.

.

Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela, tidak sedikitpun mengusik tidur nyenyak wanita yang sedang meringkuk atas ranjang biru muda tersebut.

Taehyung tersenyum lalu mendekati sang isteri yang masih tertidur. Tidak tega sebenarnya membangunkan isteri cantiknya ini. Tapi mau bagaimana lagi, jika tidak di bangunkan pasti nanti akan marah-marah.

"Sayang.." panggilnya lembut sembari mengelus pelan pipi berisi isterinya.

Mata indah yang masih terpejam itu, mulai sedikit bergerak. Taehyung tersenyum lalu tiba-tiba mengecup singkat pipi Sohyun. "Bangunlah, sayang. Ini sudah jam tujuh."

Sohyun membuka mata, dan langsung terkejut saat mendapati wajah tampan suaminya hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. "Ta-Taehyung...?"

"Hem. Kenapa sayang ?"

Astaga, wajah dan suara ini benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungnya. "Bi-bisakah kau menjauh sedikit ?" Tanya Sohyun.

Tapi, bukannya menjauh. Pria itu malah semakin mendekatkan wajahnya. "Kenapa ?"

"Ya... Tidak apa-apa." Jawab wanita itu cepat sambil mengalihkan pandangan ke arah mana saja asal bukan ke arah wajah suaminya yang selalu tampan itu.

Taehyung terkekeh, "Mandilah. Aku sudah manyiapkan sarapan."

"Hem." Balas Sohyun tanpa mengalihkan pandangan dari lemari baju mereka. Lalu tiba-tiba gadis itu tersentak saat Taehyung menyingkap selimut yang sedari tadi menghangatkan tubuhnya lalu mengelus perut ratanya. "Sayang, papa pergi ke kantor dulu ya, tolong jaga mama mu dengan baik." Ujarnya di akhiri dengan kecupan singkat di sana yang membuat jantung Sohyun seolah akan berhenti berdetak detik ini juga.

"Sayang, aku pergi ya..." Pamit Taehyung kepada sang isteri, lalu saat bibirnya baru saja hendak mendarat di kening Sohyun, wanita itu langsung menahannya. "Jangan cium, aku belum mandi."

Taehyung rasanya ingin tertawa kencang, padahal tadi dia sudah mencuri satu kecupan di pipi wanita itu. "Baiklah-baiklah. Aku pergi ya, telpon aku jika kau menginginkan sesuatu."

Without You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang