Bright membuka mata nya, sekarang ia duduk di sebuah taman, tidak banyak yang bisa Bright lihat kecuali tanaman hijau dan semak semak mawar putih.
Namun mata nya menangkap se ekor kelinci putih yang terjerat di semak semak berduri mawar itu, Bright segera menolong si kelinci putih dan membawa nya dalam gendongan.
Bright memperhatikan kaki kanan depan si kelinci terluka, Bright mengelus nya pelan.
"Kau terluka kawan kecil, lain kali jangan melompat ke sana."
Bright duduk di bangku taman tadi lalu meletakan si kelinci putih di pangkuan nya, diam menikmati sejuk angin yang menerpa nya, ia terus mengelus bulu si kelinci putih hingga makhluk malang itu tertidur di pangkuan nya.
Bright tersenyum ketika melihat si kelinci putih tertidur, namun juga merasa sedih,
"Kalau kau terluka, kau bisa menjadi mangsa serigala, kawan kecil, aku akan menemani mu di sini sebentar lagi." Monolog nya.
. . .
"Apa kau membenci ku?"
Bright tersentak dan menoleh ke samping,
"Win...?" Ujar Bright terkejut,
"Apa kau membenci ku? Apa kah menolong kelinci putih itu lebih berharga dari pada menolong ku? Bright?"
"A-apa maksud mu, Win...?" Win menatap nya tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Win bangkit dari duduk nya lalu merampas kelinci putih dari pangkuan Bright, ia pun bisa melihat kelinci putih itu bergerak ribut di cengkraman Win.
"Win! Kembalikan kelinci itu! Jangan ber tindak kasar pada mahluk rapuh itu—"
'—tapi... melukai seseorang yang begitu rapuh itu tidak baik...'
"Phukong...?" Bright berbalik, ia mendengar suara Phukong namun tidak mendapati sosok nya.
Bright melihat kedepan dan Win sudah mendahului nya beberapa langkah...
"Win! Tunggu! Lepaskan kan kelinci putih itu!" Bright berlari mengejar Win.
Begitu Bright meraih pergelangan kanan Win, sontak ia terkejut dan melepas kan pergelangan kanan Win dan manik mereka berdua bertemu.
"Ada apa dengan tangan kanan mu?! Kenapa tangan mu membusuk, Win?!" Ujar Bright panik.
"Apa? Bagaimana bisa kau bertanya kepada ku ada apa dengan tangan kanan ku padahal KAU! Kau yang menghancur kan nya, Bright!
Dan lihat! Kau menolong mahluk tak berakal ini begitu kau pertama melihat nya! Sedang aku! Kau membiar kan ku berteriak dalam ketakutan setelah kau melukai ku?!"
