"Win ayo bangun!" Bright menggoyangkan tubuh yang lebih muda, hari sudah menunjukan pukul sepuluh pagi namun Win susah di bangun kan, setahu Bright, Win hanya bangun lebih awal ketika di jam sekolah saja, jika di akhir pekan ia akan bangun lebih siang, sebuah kebiasaan yang unik.
"Metawin ayo bangun!"
"Mmmh..." terdengar rengekan dari bibir Win.
"Win? Ayo bangun!"
"Mmmh... nda mauuuu." Rengek Win sambil merapat kan mata dan mengibas tangan nya menjauh kan tangan Bright.
Bright yang kesal pun menarik selimut yang membungkus Win dan anak itu semakin meringkuk kan dirinya seperti bayi di dalam kandungan ibu.
Plak!
Bright memukul pantat Win, namun ia terkejut ketika pantat itu bergoyang, seperti bocah kecil yang memiliki curious yang besar, ia kembali memukul pantat Win dan benar saja benda itu kembali bergoyang.
Manik nya kembali menatap Win yang masih tertidur, Bright menyentuh pantat Win...
Kenyal... empuk sekali...
Itulah yang terbesit di otak nya.
Bright terus meremas pantat Win dan sesekali tersenyum seperti orang bodoh.
Ini bahkan lebih kenyal dari gunung Pam dan mae~
Hingga akhirnya Bright tersadar dari perbuatan konyol nya, ah sudah hampir pukul sebelas rupanya ia terlalu asik tanpa sadar melakukan tindakan asusila dan berujung lupa waktu.
Mae meminta mereka untuk bersiap makan malam di mansion utama, tapi Win bahkan bangun dan mereka sama sama melewatkan sarapan.
"Wiiin... ayo bangun..." ujar Bright, ia sungguh kesal bagaimana mungkin akhir pekan bisa merubah seseorang menjadi kerbau pemalas seperti Win, yang notabene nya adalah anak rajin.
"Hicc..." terdengar rengekan lagi dari Win, kepala Bright rasanya ingin pecah karena terus berputar, daripada mendapat respon untuk bangun, kini anak ini malah menangis dalam tidur nya.
"Hey... Win ada apa? Kenapa kau menangis?" Bright memutar otak, selama ini ia selalu keras pada Win, mungkin sedikit berpura pura menjadi ramah tidak akan melukai harga diri nya.
"Buka mata mu Win, ada apa? Kau mimpi buruk?" Ujar Bright sambil mengusap punggung lebar Win.
"Mmmh... hicc... dadaaa?" Win akhirnya terbangun dari tidur nya dan menatap Bright, wajahnya sedikit melempam karena tidur hingga siang bolong, pipinya semakin lebar dan tembam.
"Apa...?" Tanya Bright heran,
"Dada? Dada ini?" Kata Bright menunjuk dadanya sendiri tidak paham.
"Hicc... dada Bai..." ujar Win langsung memeluk Bright, dan menggosok kan wajahnya di perut Bright.
Oke, Bright bingung bukan main, kepalanya berdenyut, ada apa dengan anak ini? Kenapa perilaku nya terus terusan berubah? Apa Win berkepribadian ganda? Bright sedikit takut.
Tapi tidak mungkin mae menitip psikopat untuk tinggal bersama nya.
Dan sekarang yang hanya bisa Bright lakukan adalah... seperti mengelus punggung dan rambut Win yang berantakan seperti sarang burung.
"Dada... maksud mu daddy, Win?" Tanya Bright, ia bisa merasakan Win mengangguk kan wajahnya.
"Hey, kenapa kau memanggil ku seperti itu?" Win memposisikan dirinya duduk.
"K-kalena... dada Bai tampan..." cicit Win pelan, entah apa yang di rasakan Bright, ia tidak tahu bagaimana harus menanggapinya, Bright benar benar buntu tentang kondisi dan situasi Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
T O G E T H E R ? | Little Space Edition (Complete ✔️)
Fanfic[INDONESIA] Sekilas kehidupan Bright, dan paman nya yang menderita Little Space, Win.