Win tengah duduk santai di depan TV, angin bertiup kencang hingga membuat rumah yang sebagian besar memiliki kaca berguncang, padahal jarum jam baru saja bersandar pada angka tujuh, namun rumah ini sudah sepi, Bright pun belum pulang juga.
Malam ini Win di temani plushie kelinci dan serigala yang akan menemani Win menonton TV, biskuit cokelat buatan nya sendiri yang berjejer rapi di depan nya, dan beberapa bungkus keripik.
Karena para maid sudah pulang dan menyisakan penjaga berjaga di setiap sudut tembok yang melindungi rumah ini.
Sayup sayup terdengar bunyi gemuruh dari langit langit yang menutupi bintang dan bulan.
"Unggg... daddyyy..." lirih Win dan tangan nya meremas bungkus keripik yang ia makan.
Ah kenapa, kenapa Bright lama sekali rapat nya ya...?
Benak Win yang tidak tahan ingin melepas Little nya mulai gelisah, kemana daddy nya pergi.
———
Di suatu restauran nampak mewah, Bright duduk bersama wanita secantik dewi, wajah nya berseri lengkap dengan makeup yang begitu pas di wajah cantik nya, gaun merah, lipstik merah, dan cat kuku merah.
Sedangkan Bright? Wajah nya sudah lipat seribu, rasanya ingin sekali menyiram sop tomyam yang masih mendidih ini ke wajah kakek yang iseng mengirim seorang gadis untuk makan malam.
Perjodohan kontrak, merebut, lalu mengakuisisi perusahaan mereka, itu adalah cara berbisnis licik dari kakek Bright.
Yah, ini bukan lah pertama kali nya, Bright sudah melakukan perjodohan kontrak sejak dia berusia delapan belas tahun.
Dan tentu, Bright tidak menolak seks, ia begitu menyukai dengan seks sejak pertama kali menikah dan mengambil peruntungan karena tidak perlu mencari jalang dan naik turun rumah bordil.
Namun kini, ia benar benar ingin mencelakai sang kakek yang ternyata masih berpandangan seperti itu, bahkan para asisten nya merasa gugup.
Mereka berpikir kalau wanita di depan Bright ini begitu bodoh, dungu, atau kepala batu karena tidak peka sekali dengan ke tidak mood-an tuan besar mereka.
"Phi Baaai~" Bright mendelik kan mata nya,
"Apa...?"
"A-anu... grandad Vachirawit bilang... k-kita boleh melakukan nya malam ini—m-mungkin di hotel...?"
Mata Bright melotot, apa? Grandad? Ingin melakukan di hotel malam ini?
Apa si tua bangka itu memperjual kan penis besar nya untuk memuaskan para anak kolega nya demi saham? Bedebah tua.
cesss~
Bright menyemprotkan semprotan bius dan wanita itu terjungkal dari kursi dengan tidak elit nya.
Di hujani wine dan gaun nya di penuhi spageti bolognose.
"Kalian urus jalang ini—"
DHUAAAARRR!
Seketika dentuman gemuruh meledak di langit hitam, membuat semua orang yang tadi memandang perbuatan Bright kepada wanita itu kini terkejut bukan main.
"Mike, urusan ku sudah selesai di sini. Aku akan pulang sebelum terjadi hujan deras, kau urus saja jalang aneh ini."
"Baik tuan muda." Well, Bright ada benar nya, meminta seks di tempat umum bahkan sampai pengunjung di meja terdekat terkejut mendengar perkataan sampah wanita itu.
Dalam perjalanan, Bright merasa gelisah, petir besar itu seolah membelah langit malam dalam sepersekian detik—tunggu!
"Sial, apa Win baik baik saja? Dia takut petir... Ck! Dasar jalang jadi jadian! Lihat saja kalau sampai Win menangis ketakutan, akan ku buat keluarga mu miskin sampai tali pusar kalian di sita bank!"
KAMU SEDANG MEMBACA
T O G E T H E R ? | Little Space Edition (Complete ✔️)
Fanfiction[INDONESIA] Sekilas kehidupan Bright, dan paman nya yang menderita Little Space, Win.