Mae memandang foto Phukong yang di ambil saat dia baru baru saja di adopsi, saat itu Phukong berusia tiga belas tahun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kala itu mae begitu depresi berat karena ia sudah dua kali mengalami keguguran setelah Bright lahir, sebab saat itu Bright berdoa kalau dia menginginkan adik perempuan, namun sayang Tuhan belum berkenan memberi jalan.
Benar benar putus asa dan depresi, mae pun mengunjungi sebuah panti yang berada di pelosok, kakek dan ayah bertanya mengapa harus ke pelosok sedang kan banyak panti di pusat kota.
Mae berkata saat itu, bahwa kehidupan anak anak panti di pusat kota sudah lebih dari tertolong karena setiap panti di pusat kota selalu mendapat subsidi, baik dari pemerintah atau perusahaan keluarga Vachirawit.
Bahkan panti panti ini mampu membiayai kuliah anak asuh mereka.
Mae menginginkan seorang anak yang benar benar membutuh kan pertolongan, di situ lah mae bertemu dengan Phukong, Phukong kecil terlihat mengemis dengan lima anak kecil lain nya tak lain adalah teman satu panti nya.
Bahkan sang pemilik warung tega menyiram mereka dengan air cucian karena jengah dengan sekumpulan anak kecil yang mengemis.
Terenyuh dengan perjuangan Phukong kecil mencari uang makan nya sendiri, mae pun memilih Phukong.
Kenangan masa kecil Phukong selalu membuat mae terharu, bagaimana ia masuk di keluarga ini, beruntung Bright saat itu menerima keberadaan Phukong, walau ia sedikit kecewa mendapat kan adik laki laki.
Sungguh Phukong adalah anak yang manis dan cerdas.
Senyum mae pun menghilang ketika ia mengingat bagaimana Phukong pergi dari Thailand untuk belajar di Italia, saat itu Phukong sudah berubah.
Ia cenderung menjauhi semua orang, termasuk Bright yang juga semakin acuh dan dingin ketika ia beranjak dewasa, mae selalu merasa janggal dengan kepergian Phukong waktu itu yang mendadak sekali.
Meski benar ia memperoleh program pendidikan nya dari beasiswa, tanpa membahas program pendidikan nya lebih dalam dia pun pergi begitu saja.
Namun yang lebih mengejutkan mae adalah setelah meraih gelar sarjana kedokteran nya, Phukong sudah tidak menyematkan marga keluarga di ijazah sarjana nya.
Ia pun berjuang sendiri memulai semua dari nol lagi tanpa bantuan keluarga Vachirawit dan mencari koneksi nya sendiri, hingga ia mampu membangun klinik nya seorang diri.
"Semua nya terjadi di malam kelulusan SMA, Phukong pulang dari pesta dansa perpisahan, saat itu juga Phukong bertemu phi Mike yang mengantar phi Bai yang mabuk berat.
Karena Phukong juga dalam keadaan setengah mabuk... Phukong juga gelap mata, lalu mengikat phi Bai dan lepas kendali karena Phukong sudah tidak sanggup menyembunyikan perasaan Phukong pada phi Bai."
