Win adalah pemuda dengan sejuta kerapuhan di dalam nya, karena situasi mendesak ia harus menetap bersama sang keponakan sementara waktu, atau mungkin berakhir selamanya. Namun memiliki rahasia yang tidak di ketahui oleh keponakan nya.
Bright, si tengil dari keluarga Vachirawit ini bagai hidup tapi mati. Di didik begitu keras oleh sang kakek tidak membuat nya menjadi sosok yang berkarisma—melainkan kaku dan dingin, alih alih menjadi sosok inspirasional untuk mereka yang masih mengejar mimpi nya, dan menjadi miliarder muda sebelum menginjak kepala tiga, Bright lebih memilih di takuti daripada di hormati oleh penjilat, itu lah moto hidup nya, namun di balik figuran nya sebagai pemimpin elit yang dingin, terkubur dusta sisi bobrok yang dapat menjungkir balik kan kesangaran marga Vachirawit.
———
"Bai tidak mau tinggal bersama orang asing." Ia menjawab dengan ketus.
'Dia itu paman mu, nak. Bukan orang asing, mae mohon, na?'
Bright mengusap wajah nya kasar, kehidupan nya yang tenang akan terusik sebentar lagi, mengapa ia harus repot repot menerima seorang kerabat di rumah nya? Mengapa tidak di tempat kan di mansion kakek saja? Biar sekalian di museum kan, toh mereka pasti sama sama tua, kan?
Bright bahkan tidak tahu kalau ia memiliki paman dari daratan Cina, dan lagi... asal usul nya tidak jelas.
Silsilah keturunan Bright yang berdarah Thailand-Amerika, dan sekarang ia memiliki paman orang Cina? Apa kakek Bright mempunyai nenek simpanan? Entah.
Namun Bright mengalah, ia tidak mau bila sang kakek turun tangan untuk bernegosiasi mendatangi nya, lalu berujung perang saraf antara dua lelaki terpaut usia.
"Baik." Jawab nya final, sang mae di balik telepon yang kini berada di Amerika bersorak atas kemurahan hati darah daging nya sendiri.
Dengan cepat Bright memutus panggilan dari mae, ia menyandar kan punggung nya di sofa dengan frustrasi.
"Huuuuuhhh..." Bright menghela nafas nya berat, beban di perusahaan belum selesai kini bertambah satu lagi?
Meskipun itu saudara mae, Bright tetap tidak sudi. Ia membangun rumah ini hasil dari keringat nya sendiri, dan ia berhak menjalan kan kekuasaan nya.
Tapi tetap saja, ia tidak mampu menolak permintaan sang bunda yang sudah terlanjur mengemis.
Bright pun berteriak gusar, ia berlari menuju kamar dan bergulung dalam selimut tebal.
Akhir pekan yang payah, gerutu Bright.
Kerabat sialan itu akan tiba minggu depan, Bright ingin sekali menendang paman nya itu keluar rumah ini.
Sanggup kah Bright melakukan itu?
Kindly click vote after you read, also drop a comment for your thoughts. It means a lot and help me to developing a better updates for my first BrightWin's work.
Fondly, Hala.
Continue...?
KAMU SEDANG MEMBACA
T O G E T H E R ? | Little Space Edition (Complete ✔️)
Fiksi Penggemar[INDONESIA] Sekilas kehidupan Bright, dan paman nya yang menderita Little Space, Win.