5 tahun berlalu, dan sekarang aku sudah menyelesaikan S1 ku di salah satu universitas di kotaku. Cukup lama memang, karena sebelumnya aku harus mengulang satu tahun masa SMA ku yang terkuras kemarin oleh masa penyakitku. Selama 5 tahun terakhir pula aku sudah menjalin hubungan spesial dengan dokter muda penyelamatku, Fino.
“Bentar lagi sampai, kok, sabar, ya.” Fino menuntunku berjalan, ya, sama seperti dulu, mataku ditutup mengenakan kain merah miliknya. Entahlah, kemana lagi aku akan dibawa Fino pergi.
“Udah sampai, Sayang.” Ia lalu membantuku melepas kain merah itu dari mataku. Makam mama, lagi?
“5 tahun yang lalu di tempat ini, adalah awal dari jalinan hubungan kita. Dan sekarang, 5 tahun selepasnya, di tempat ini juga, aku akan mengakhiri sekaligus memulai kehidupan baru untuk kita,” ucapnya.
“Maksud kamu?” tanyaku yang masih gagal paham dengan ucapan Fino. Lalu, tangan Fino mulai merogoh kantong celananya, dan mengambil sesuatu. Sebuah kotak yang dilapis kain berwarna merah? Apa itu?
“Keyra Adhisty, di depan mendiang mama kamu, aku Rafino Adelardo, izinkan aku melamarmu sebagai pendamping hidupku untuk sekarang, masa yang akan datang, serta selamanya. So, will you marry me?” Kini kotak yang dipegang Fino tadi dibuka, menampilkan sebuah cincin yang begitu berkilau dengan berlian kecil diatasnya.
Oh Tuhan, rasanya jantungku mau copot saja sekarang ini.
“Key?” panggilnya karna aku tak kunjung menjawab.
“Gimana?”
“Hm, iya.“ Aku menjawabnya singkat, bingung karena hendak menjawab apa. rasanya,
“Ha apa? Gak kedengeran.” Aku menarik napas dan menatapnya dalam.
“Yes Rafino Adelardo, I will. “ Fino lalu memelukku dengan erat.
“Thank you, My love,” bisiknya di telingaku.
🎗️🎗️🎗️
Mama, terima kasih untuk kebaikan hati mama di masa lampau. Berkatnya, aku kini dipertemukan dengan orang yang sama baiknya dengan mama.
Fino, terima kasih untuk begitu tulus mencintaiku.
Dan Tuhan, kuucapkan terima kasih untuk alur cerita dalam hidupku.
»»----------------¤----------------««
Begitulah kisah hidupku.
Buat kalian yang sudah membaca, ingat, semua cobaan yang sedang atau pernah menimpa kalian, jangan kalian jadikan alasan untuk mengeluh dan meninggalkan Tuhan. Percayalah, bahwa semua cobaan itu adalah salah satu bagian dari rencana Tuhan yang tengah Ia rajut untuk membentuk kebahagiaanmu.
TAMAT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & Kanker [Completed✔]
Historia Corta[ Juara 2 Challenge Novelet CIA ] Awalnya, aku tidak percaya adanya takdir. Namun, setelah bertemu denganmu, aku percaya bahwa takdir itu benar-benar ada. Teruntuk, penyakit kanker yang telah menemani hariku, terima kasih. Terima kasih, karena tela...