TIGA PULUH SATU: Taruhan Tsunade

282 32 2
                                    

"Apa yang kau lakukan disini" tanya Tsunade
"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu" kata Jiraiya sambil menghampirinya, Naruto masih mematung melihatnya Tsunade Jean melihat Naruto yang seperti itu langsung menjitaknya

DUAAAKK

"Aduh sakit niisan apa-apaan maksudmu itu" kata Naruto sebal
"Yang harus ku pertanyakan adalah apa yang kau pikirkan" kata Jean ia tahu kalau pikiran Naruto mulai kacau ketika melihat dada Tsunade

"Hah aku tidak berpikir macam-macam" kata Naruto
"Lalu kenapa kau melihat dadanya" kata Jean
"Aku hanya melihatnya saja memangnya kenapa" kata Naruto
"Itu tidak baik untuk anak kecil sepertimu" kata Jean ia lalu melihat kearah porco namun ternyata ia tidak menunjukkan ekspresi mesum dan ia terlihat biasa saja

"Kau terlihat biasa saja" kata Jean
"Aku bukan orang mesum seperti Naruto dan Jiraiya" kata porco dengan muka datar
"Bilang saja kau lebih memilih pieck" kata Jean sambil menghampiri tempat duduk disebelah Jiraiya, Tsunade dan Shizune karena meja mereka sudah penuh
"Diamlah" balas porco singkat kalau Ditanya lebih memilih siapa tentu saja pieck lebih baik ia jadi teringat momen bersama pieck dua hari yang lalu sehari sebelum Reiner pergi

Flashback on

"Huh ini melelahkan pieck" kata porco sambil keluar dari Jawa titannya ia dan pieck mendapat tugas membantu Shinobi untuk mempercepat pembangunan desa

"Ara araa~ kau terlalu banyak mengeluh pocko" kata pieck sambil mengusap keringat yang ada di peluh porco dan porco membiarkannya ia merasa nyaman ketika pieck memperhatikannya

"Pocko aku lapar" kata pieck wajar saja mereka belum makan siang tadi sangking padatnya tugas yang diberikan porco segera mencari tempat makan terdekat lalu ia menemukan kedai ramen yang sering Naruto kunjungi dan porco pernah makan disitu Naruto tidak bohong Padanya kalau ramen itu memang enak

"Kau mau ramen" tawar porco pieck hanya mengangguk mereka pun memasuki kedai ramen itu

"Paman aku pesan 2 mangkuk yang seperti biasa saja" kata porco

"Ah porco-san selamat datang siapa orang kau bawa itu apa dia pacarmu" kata Teuchi yang masih berkutat dengan peralatan memasaknya

"Bukan dia hanya temanku" kata porco
"Benarkah padahal kalian terlihat cocok" kata Teuchi
"Ah mungkin hanya perasaanmu saja paman" kata porco

Teuchi pun kembali sibuk membuat ramen pesanan mereka berdua tapi baru saja beberapa saat terdengar sebuah suara dengkuran porco sudah menebak kalau itu pasti pieck dan benar wanita sedang tertidur dengan wajah terlungkup di atas meja makan porco yang merasa kasian segera melepas jaketnya dan menyelimutinya disaat yang bersamaan ia dipergoki oleh Teuchi yang sedang mengantar pesanan mereka

"Sudah kuduga kalian sepasang kekasih" kata Teuchi sambil meletakkan dua mangkuk ramen di depan mereka berdua

"Ah aku hanya merasa kasihan kalau dia Kedinginan" kata porco salah tingkah

"Hahaha kau tidak pandai berbohong porco-san" kata Teuchi sambil meninggalkan mereka porco pun mulai memakan ramennya ia awalnya ingin membangunkan pieck namun ia tidak tega ia pun memilih membungkus makanan untuk pieck

"Paman aku pamit dulu" kata porco sambil menggendong pieck di punggungnya, Teuchi yang melihat itu hanya tersenyum
"Ah indahnya masa muda" gumamnya dalam hati

Disepanjang perjalanan porco terus menerus menjadi pusat perhatian tapi ia tidak peduli ia tetap berjalan menuju apartemen Naruto dan sampailah ia disana lalu ia membaringkan pieck di kasurnya

New Adventure (One Piece x Attack On Titan x Naruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang