Haii
Update ini dulu ya. Cerita sebelah kan rated soalnya hehe***
Brian memandang adik dan kawannya itu bergantian. Keduanya sama-sama tak mengucap sepatah kata pun kala menyantap sarapan mereka. Ada yang salah, pikirnya. Keseharian Seongwoo yang selalu besenda gurau dengannya dan Daniel membuat Brian tahu ada sesuatu yang terjadi ketika keduanya tiba-tiba nampak tidak nyaman.
Seongwoo kemudian berdiri sambil membawa piring kotornya. Ia melewati begitu saja Brian dan Daniel yang masih duduk di ruang makan.
"Lo ada prahara rumah tangga sama Seongwoo?" tanya Brian begitu Seongwoo sudah tak lagi di sekitar mereka.
Daniel mengangguk, "Nggak usah dibahas, apalagi tanya sama kak Seongwoo."
Brian mengangguk, tapi ia malah meninggalkan Daniel dan berjalan menuju kamar Seongwoo. Yang ia tebak, lelaki itu pasti di sana. Tanpa mau berbincang dulu dengan Daniel seperti biasanya.
"Lo ngapain?" Brian mengernyit saat ia berada di ambang pintu, mengamati Seongwoo yang mengeluarkan baju-bajunya dari lemari untuk dimasukkan ke dalam ransel.
"Beres-beres?" Seongwoo menjawab ragu tanpa melihat ke arah Brian.
Brian melangkah masuk dan mendudukkan diri di ranjang, "Lo mau pindah? Ada masalah apa sama Daniel?"
"Tau darimana kalo gue mau pindah?"
"Ya tau aja," Brian merebahkan dirinya di atas ranjang yang ditempati Seongwoo kurang lebih selama dua minggu itu, "Sama Daniel kenapa lagi?"
"Nggak kenapa-kenapa."
Brian menatap langit-langit sambil menebak kemungkinan apa yang terjadi antara Seongwoo dan adiknya, "Daniel tuh keras kepala. Gue sendiri nggak bisa ngehadepin dia. Lo cuma perlu biarin dia sampe dia capek sendiri, lo nggak perlu ngubah pendirian dia apalagi pendirian lo sendiri. Karena gue tau gimana persepsi lo sama hubungan sesama jenis."
"Ini nggak cuma tentang hubungan seperti itu. Ini tentang gue sama Daniel. Dia yang bantu gue selama ini, gue nggak bisa jauhin dia gitu aja."
Seongwoo berkata seolah menganggapnya remeh. Membuat tindakan seolah Daniel bisa menghapus perasaannya begitu saja.
Brian menghela nafas, "Yaudah. Itu urusan lo sama Daniel. Omong-omong, lo pindah hari ini?"
Seongwoo mengangguk, "Nanti sore, sebelum berangkat kuliah. Gue pamit sama Mama kalo beliau udah pulang."
"Kayaknya gue ada kelas sampe malem. Lo... sama Daniel aja ya?"
Seongwoo mengangkat kedua bahunya tidak acuh, "Nggak masalah."
***
Seongwoo tadi mengatakan jika ia tidak masalah jika harus berangkat menuju tempat tinggal barunya dengan Daniel. Namun sekarang ia menyesal, karena malah terjebak di dalam situasi canggung. Lelaki itu hanya bicara seperlunya, tidak seperti Daniel yang biasa ia kenal. Di dalam mobil yang kini tengah menyusuri jalanan itu, Seongwoo mengamati Daniel yang sedang menyetir dengan satu tangan.
"Kalo mau ngomong, ngomong aja kali, kak!"
Seongwoo langung menatap lurus ke depan, malu karena tertangkap basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Today | Ongniel
FanfictionTentang Seongwoo dan Daniel yang dipertemukan dalam suatu kerusuhan yang melibatkan mahasiswa dan pelajar, berperang dengan aparat layaknya musuh. Daniel seharusnya tahu jika konflik tidak hanya pada hari itu saja, melainkan saat dimana seluruh jiwa...