10

248 69 82
                                    

Seongwoo terbangun saat langit sudah gelap. Jam dinding di kamar Daniel menunjukkan pukul sebelas malam. Berarti sudah sekitar empat jam ia tertidur. Ia keluar kamar untuk menemui para penghuni rumah, namun sepi yang ia dapati. Pandangan Seongwoo tertuju pada sebuah ruangan dengan pintu tertutup di ujung, yang ia ketahui sebagai kamar tamu untuk ia tiduri agar tidak terus menumpang di kamar Daniel.

Setelah pintu terbuka, Seongwoo tersenyum begitu melihat kamar tamu sudah bersih dan rapi. Rupanya Brian dan Daniel sudah membersihkannya. Maniknya kemudian menangkap tumpukan pigora foto yang tergeletak di atas nakas. Seongwoo mengambilnya beberapa, ternyata foto Brian dan Daniel semasa kecil. Seongwoo tersenyum, mengagumi sosok menggemaskan itu. Mereka berdua memang tidak terlihat mirip, namun pipi tembam dan hidung bangirnya yang terlihat mirip masih bisa menjadi alasan keduanya pantas disebut adik-kakak.

Seongwoo kemudian berjalan keluar kamar sambil membawa pigora foto itu. Saat ia hendak kembali ke kamar Daniel, maniknya menangkap sang pemilik rumah yang sedang terduduk di sofa dengan televisi yang menyala. Langkah Seongwoo membawanya menuruni tangga untuk menegur lelaki itu.

"Kenapa belum tidur?"

"Eh kak Seongwoo... belom kak. Danielnya diajak mabar sama temen-temen," Daniel tidak mengalihkan perhatiannya pada layar persegi di tangannya. Rupanya lelaki itu tengah asyik bermain game online yang membuatnya mengacuhkan televisi yang menyala seorang diri.

"Maen apa sih?" Seongwoo bergeser mendekat, mengintip apa yang membuat Daniel begitu antusias menggerakkan kedua ibu jarinya di atas layar ponsel.

"PUBG, kak."

"Niel, coba lihat gue bawa apa...."

Seketika Daniel menoleh, menyebabkan hidungnya nyaris saja bersinggungan dengan pipi Seongwoo karena lelaki itu masih dalam posisinya yang sangat dekat dengan Daniel.

"M-muka lo kedeketan, anjir!" refleks Seongwoo mendorong bahu Daniel hingga membuat pelajar sekolah menengah itu tertawa.

"Maaf, maaf!" Daniel mengeluarkan aplikasi permainannya, tak peduli akan temannya yang protes jika mereka gagal chicken dinner, "Emang bawa apa?"

Seongwoo menyodorkan satu foto masa kecil Daniel seorang diri yang rupanya sedang berulang tahun saat itu.

Seongwoo menyodorkan satu foto masa kecil Daniel seorang diri yang rupanya sedang berulang tahun saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh ini kan...."

"Lo di sini gemesin banget, sih?!" Seongwoo memekik gemas, "Lihat deh pipinya! Pengen nguyel-nguyel!"

Daniel tersenyum hingga menampakkan kedua giginya yang menyembul dari bibirnya, "Kalo sekarang masih gemesin nggak, kak?"

"Coba sini gue cek dulu!"

Tanpa Daniel duga, Seongwoo menangkupkan kedua tangan ke pipi gembilnya. Seongwoo meremas-remas kedua pipi itu, memencetnya, dan menggoyang-goyangkannya ke kanan dan ke kiri layaknya bermain dengan squishy. Daniel sedikit merasa sakit sebenarnya, tapi tidak apa-apa kalau Seongwoo senang.

Not Today | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang