Tentang Seongwoo dan Daniel yang dipertemukan dalam suatu kerusuhan yang melibatkan mahasiswa dan pelajar, berperang dengan aparat layaknya musuh. Daniel seharusnya tahu jika konflik tidak hanya pada hari itu saja, melainkan saat dimana seluruh jiwa...
Kedua alis tebal itu tertaut heran saat mendapati puluhan notifikasi dari aplikasi twitter di ponselnya. Ia memutuskan untuk membuka notifikasi itu, ada beberapa username yang sengaja menyebut dirinya. Aneh, kenapa ia mendadak viral begini?!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seongwoo membaringkan tubuhnya ke ranjangnya yang empuk sambil membaca ratusan komentar di cuitan milik Daniel itu. Banyak dari mereka yang malah meledek Seongwoo, bahkan menjodoh-jodohkannya-yang ini sangat gila-dia bukan gay omong-omong. Jangan sampai. Yang lebih membuat Seongwoo emosi adalah beberapa temannya yang ikut berkomentar malah memberi tahu username instagramnya agar bocah SMK itu bisa lebih leluasa melihat foto-fotonya, kata mereka.
Gila.
Cting!
Cting!
Tiga notifikasi masuk di ponselnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah gila apa ya...." Seongwoo menutup sebagian wajahnya yang memerah, karena emosi dan juga malu. Ia menggigit bibir, bingung apa ia harus membalasnya atau tidak.
'Iya.' balas Seongwoo singkat.
Lelaki dua puluh tahun itu bergulung-gulung di ranjangnya setelah membalas direct message dari anak SMK yang tadi ia obati lukanya. Tidak, Seongwoo tidak sedang salah tingkah. Ia hanya geli pada dirinya sendiri karena ada seorang bocah yang menjadi stalkernya hanya dengan sekali pertemuan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
