Kesal. Itulah yang kini Satoru rasakan. Bagaimana tidak kesal jika Suguru sialannya itu malah telfonan dengan mantannya? Mantannya itu cantik, kalem pula. Tidak menutup kemungkinan mereka akan balikan bukan?
"Suguru sialan!"
"Aku sudah mendengarnya daritadi Satoru. Berhentilah berpikir aneh-aneh." ujar Suguru yang daritadi memang berada dibelakang Satoru. Mereka kini berada di perpustakaan. Suguru berada di perpustakaan untuk mencari materi yang tempo hari ditanyakan muridnya dan akan ia jelaskan di kelas selanjutnya. Ia sempat menerima telfon dari mantan kekasihnya dan Satoru yang daritadi mengikuti kemanapun Suguru pergi jadi kesal sendiri.
"Balikan saja lagi sana."
"Satoru..."
"Dia cantik kan?"
"Aku cium lho."
"Dia baik juga."
"Aku serius."
"Tidak menutup kemungkinan kau bisa balikan lagi dengannya kan? Apalagi dia dokter dan dia cantik! Dia juga---uhhmmm"
Suguru membungkam bibir Satoru yang mulai mengoceh. Suguru serius ketika ia bilang akan mencium Satoru. Hanya ini yang bisa menghentikan ocehan kekasihnya tersebut.
"Dengar.. tipeku itu sudah berubah, tipeku itu manusia gila sepertimu. Aku tidak mau yang normal."
"Banyak orang gila di luar sana sialan!"
"Tapi mereka tidak menawan sepertimu dan tolong mulutmu itu harus belajar berbahasa yang benar sebagai seorang guru Satoru."
Satoru diam
Suguru menepuk jidat. Kekasihnya ngambek lagi.
"Satoru, mau beli es krim berapa nanti?"
"Lima."
"Jangan ngambek lagi, nanti aku belikan."
"Oke, bertambah jadi tujuh berarti."
Suguru menghela nafas lelah.
"Ah ya, Megumi sudah pulang belum ya?" Satoru terlalu fokus dengan Suguru yang ditelfon mantannya sehingga hampir melupakan tanggung jawabnya yang diminta oleh ayah Megumi untuk menjaga putra kesayangannya.
"Sudah pulang bersama temannya tadi."
"Teman yang mana?"
Suguru tampak meletakkan tangannya di dagu, mencoba mengingat. "Itadori."
"Kau yakin dia tidak bersama Sukuna?"
"Aku rasa tidak."
"Baguslah."
"Maksudku tidak yakin."
Satoru langsung bangkit dari tempat duduknya menuju pintu keluar, membuat Suguru kembali menghela nafas lelah.
"Mengurusmu saja merepotkan sekarang aku harus mengurusmu yang sibuk mengurus Megumi juga."
.
.
Sementara itu kini Megumi yang niatnya ingin pulang malah diajak jalan-jalan oleh Sukuna. Yuuji ikut karena ia tidak mau Sukuna berbuat macam-macam pada teman barunya.
"Megumi mau minum?" Sukuna menawarkan air yang baru saja ia minum dan Megumi meminum begitu saja bekas air minum yang telah bersentuhan dengan bibir Sukuna.
"Ho'oh? Sepertinya kau haus ya?" dilapnya bibir Megumi yang terdapat bekas air yang tadi ia minum dengan jari sebelum Sukuna menjilat jarinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Boy
Fiksi RemajaKisah tentang Megumi dan otak polosnya. Sukuna yang tertarik mencoba menodai kepolosan Megumi namun ia kesulitan karena ada Satoru dan Suguru yang menjadi penghalangnya. Shounen Ai Sukuna x Megumi Suguru x Satoru